Berdirinya Kerajaan Mataram Islam 3, Danang Sutawijaya digantikan Senapati Ingalaga

photo author
- Sabtu, 23 Maret 2024 | 22:00 WIB
Ilustrasi berdirinya Kerajaan Mataram Islam 3, Danang Sutawijaya digantikan Senapati Ingalaga (Pramono Estu)
Ilustrasi berdirinya Kerajaan Mataram Islam 3, Danang Sutawijaya digantikan Senapati Ingalaga (Pramono Estu)

HARIAN MERAPI - Sejarah berdirinya Kerajaan Mataram Islam 3, Danang Sutawijaya digantikan Senapati Ingalaga.

Perperangan hebat antara Arya Pangiri dan Danang Sutawijaya terjadi.

Setelah aksi senjata Arya Pangiri bertemu dengan senjata Danang Sutawijaya, akhirnya Danang Sutawijaya berhasil membunuh Arya Pangiri dengan tangannya sendiri.

Baca Juga: Gerakan Disiplin Bayar PBB untuk ASN dan PPPK Sukoharjo Ditarget Paling Lambat Triwulan I, Ini Tujuannya

Kerajaan Pajang itu pun dapat diselamatkan oleh Danang Sutawijaya. Danang Sutawijaya kemudian memindahkan ke Kerajaan Pajang ke Mataram. Nama kerajaan pun diganti dengan Kerajaan Mataram.

Semakin lama waktu berjalan, masa kepemimpinan dari Danang Sutawijaya menjadikan daerah yang awal mulanya hanya sebuah hutan mentaok berhasil menjadi wilayah yang berkembang dengan pesat, bahkan sekarang namanya menggaung di seluruh penjuru dunia.

Danang Sutawijaya pun sampai pada akhir hayatnya.

Meninggalnya Danang Sutawijaya, menjadikan Kerajaan Mataram butuh raja baru. Kepemimpinan Danang Sutawijaya digantikan oleh Putranya yang bergelar Senapati Ingalaga.

Baca Juga: Lokasi kuliner sediakan tempat bermain untuk anak-anak, cocok untuk ngabuburit

Dibawah kepemimpinannya kerajaan menggunakan strategi seni pertunjukan dan budaya dalam menjalankan diplomasi kerajaan.

Mengangkat peristiwa “Babat Alas Mentaok” ini yang di jadikan lakon-lakon panggung atau yang sekarang dikenal sebagai ketoprak mataram. Yang dimana penampilan ini terus dilestarikan hingga saat ini.

Setelah diketahui oleh penjuru dunia mengenai tempat yang sangat strategis dan berkembang dengan pesat tersebut, banyak para pendatang dari luar yang mengadu nasib ke daerah tersebut.

Berbagai kekreatifan dan keahlian yang mereka miliki hingga berkembanglah beberapa kerajinan dan kuliner yang menjadi ikon di Kotagede yang terus dilestarikan hingga saat ini.

Baca Juga: Tips mudik nyaman dengan mobil pribadi, cek kaki-kaki mobil sebelum berangkat

Semua hal tersebut memiliki nilai sejarah yang sangat berhubungan dengan perkembangan Kotagedhe. Hal inilah yang menjadi salah satu nilai yang patut dilestarikan dan terus dikembangkan hingga saat ini.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Swasto Dayanto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Cerita misteri saat pentas malam pelepasan mahasiswa KKN

Sabtu, 13 September 2025 | 22:00 WIB
X