HARIAN MERAPI - Kisah berdirinya Kerajaan Mataram Islam 2, Arya Pangiri diangkat menjadi pemimpin perang.
Pagi harinya Arya Pangiri telah sampai pada Kerajaan Danang Sutawijaya. Arya Pangiri dijamu dengan baik. Selanjutnya berceritalah Danang Sutawijaya mengenai penyerangan kerajaan di ujung selatan.
Danang Sutawijaya menjadikan Arya Pangiri sebagai pemimpin peperangan untuk merebut wilayah bagian selatan yang mereka targetkan.
Baca Juga: Cek fakta, benarkah jus jambu dapat naikan trombosit pasien dengue?
“Ya, saya sanggup untuk memimpin” ucap Arya Pangiri tanpa pikir panjang.
“Baik besok kita siapkan pasukan” ungkap Danang Sutawijaya.
Setelah itu Arya Pangiri pulang kekerajaanya dengan hati yang gembira. Diajak bekerja sama untuk merebut suatu wilayah dan dirinya dijadikan pemimpin bukan hal yang main-main.
Arya Pangiri berpikir ini adalah suatu bentuk hal yang bodoh. Bagaimana mungkin Arya Pangiri tidak akan berbuat khianat, toh pemimpin perangnya adalah dirinya.
Baca Juga: Jay Idzes, idola baru di timnas Indonesia yang tampil apik dalam debutnya
Dengan demikian Ia dapat memanfaatkan momen ini. Arya Pangiri pun langsung mengumpulkan pasukannya dari Kerajaan
Pajang.
“Kita akan berperang besok bekerja sama dengan Kerajaan Danang Sutawijaya”
Malam itu Danang Sutawijaya mengumpulkan para pasukannya dan menjelaskan tak-tik pembunuhan Arya Pangiri. Ketika di penghujung hutan mentaok yang belum digarap, pasukan Mataram berjaga sebanyak 50 orang.
Sisanya pergi bersama dengan pasukan Arya Pangiri. Tak-tik itu dilakukan dengan tujuan membunuh Arya Pangiri tanpa banyak pertumpahan darah.
Arya Pangiri telah membawa pasukannya sebanyak 30 orang dan Danang Sutawijaya telah siap dengan pasukanya.