“Saya juga sempat tidak percaya dagangan saya bisa habis tak tersisa padahal sudah tiga hari ini tak ada seorang pun yang membeli.”
“Itulah rezeki tak terduga selagi berusaha dan berdoa pasti ada jalannya.”
“Padahal saya sempat berpikir jika dagangan saya hari ini tidak laku saya akan berhenti jualan karena tak ada modal biaya tapi Allah berkehendak lain.”
“Semoga besok dagangannya laris.”
Tugi pun segera meneruskan perjalananya pulang ke rumah. Sepanjang perjalanan ia masih memikirkan kejadian aneh yang menimpanya.
Selepas seorang kakek yang hendak membeli dagangannya tiba-tiba menghilang tiba-tiba saja ia diserbu pembeli.
Sepertinya ia tidak asing dengan kakek tersebut. Sepanjang malam ia terbayang-bayang kekek tersebut. (Diceritakan Iis Suwartini UAD di Koran Merapi) *