HARIAN MERAPI - Makam Kiai Regol di Padukuhan Kregolan, Margomulyo, Seyegan, Sleman, hingga kini masih dipercaya keramat. Keberadaannya juga masih dilestarikan oleh warga setempat.
Keberadaan Makam Kiai Regol di Padukuhan Kregolan Seyegan Sleman tampak unik, dan mengundang tanya bagi orang yang baru pertama melihatnya.
Hal tersebut karena Makam Kiai Regol di Padukuhan Kregolan Seyegan Sleman berada di pinggir jalan kampung, dengan pagar keliling dari dinding tembok. Tanpa atap.
Baca Juga: Harga Beras Masih Melambung, Disperindag DIY Pastikan Persediaan Masih Mencukupi
Selidik punya selidik, Makam Kiai Regol itu ternyata memang sebuah makam tua dari seorang tokoh pepundhen desa.
Melansir sejumlah catatan sejarah, Kiai Regol dan Nyai Regol adalah orang kepercayaan Raden Bekel Prawira Purba, atau yang lebih dikenal dengan Ndoro Purbo.
Raden Bekel Prawira Purba adalah putra dari Gusti Pangeran Harya Surya Mataram I, sehingga Ndoro Purbo ini adalah cucu Sultan HB VI.
Sementara itu, semasa hidupnya Kiai Regol dan Nyai Regol ditugaskan menjaga keamanan kawasan yang kini menjadi makamnya di Padukuhan Kregolan.
Baca Juga: 16 Tahanan Polsek Tanah Abang Kabur, Dua Berhasil Ditangkap Lagi
Tentu saja pada saat itu Padukuhan Kregolan belum ada, bahkan masih berupa hutan belantara yang tidak berpenghuni.
Namun sejak Kiai Regol menetap di kawasan itu, orang-orang kemudian mulai membuat rumah dan bermukim hingga menjadi sebuah desa atau dusun.
Di kemudian hari kawasan itupun diberi nama Padukuhan Kregolan, sebagai toponim atau tunggak semi dari nama Kiai Regol.
Baca Juga: Ledakan Terjadi di Rumah Ketua KPPS Pamekasan, Tim Jihandak Polda Jatim Turun Tangan
Menariknya, warga setempat percaya adanya larangan untuk membangun gapura beratap yang disebut regol.