HARIAN MERAPI - Kisah pengalaman horor dialami Reza dan kawan-kawan ketika mereka hendak mencuri stroberi.
Namun ternyata kuntilanak yang jadi penghuni kebun marah besar, sehingga terjadilah hal di luar dugaan.
Sudah sekitar 3 tahun kebun stroberi di tanah Pak Isnen itu tak terawat. Pasalnya semenjak Pak Isnen meninggal, tak seorangpun mengurus kebun itu.
Bahkan anaknya lebih memilih tinggal di luar kota. Kendati demikian, kebun itu tetap berbuah setiap musim.
Hari itu, Raza, Kurya, dan Resna melihat pohon stroberi yang sudah masak. Warnanya merah menggoda sehingga mereka ingin mengambil stroberi yang sudah masak.
"Eh, stroberinya masak tuh, ambil yuk. Mumpung gak ada orang," ajak Raza.
"Nggak ah, itu kan tempat angker. Nanti dikejar penunggunya kapok kamu," tolak Resna.
Baca Juga: Susah payah berburu keris keramat di Ponorogo, tapi malah minta dilarung ke Pantai Parangkusumo
"Halah kalau nggak mau ikut ya sudah, ayo Za," ajak Kurya.
Resna akhirnya terpaksa ikut. Mereka bertiga menuju pohon stroberi yang paling dekat. Raza memanjat pohon dan mengambil buah stroberi.
Sementara Resna menadah di bawah. Kurya yang memiliki kemampuan linuwih, kendati masih berusia 12 tahun, bisa merasa bahwa ada yang tak beres.
Tiba-tiba angin kencang menerpa mereka. Terdengar suara mengerikan. Gandriikk!! Ternya kuntilanak penunggu kebun stroberi.
Baca Juga: Sindikat uang palsu '9 Naga' selesai tuntas di tangan Polres Salatiga, dedengkotnya diringkus
Srrreeeett!! Tiba-tiba Kuntilanak itu menyambar Raza yang masih di atas pohon. Kuntilanak itu membawa Raza terbang. Kurya lantas mengambil sarung peninggalan kakek buyutnya.