HARIAN MERAPI - Cerita misteri kala mencari tantangan mancing di tebing sisi timur Pantai Parangtritis.
Mereka juga menyalakan api unggun untuk mengusir rasa dingin, namun malah terjadi keanehan.
Mancing sudah menjadi hobi Kang Adi. Tidak cukup memancing di kolam atau di sungai, Kang Adi lebih puas memancing di tebing. Katanya lebih menantang.
Memang Kang Adi dan teman-temannya mencari spot memancing yang jarang dikunjungi seperti tebing, laut atau pantai yang tidak dijadikan tempat wisata.
Saat itu Kang Adi dan temannya mancing di salah satu tebing timur Pantai Parangtritis. Spot memancing kali ini cukup menantang.
Jalannya terjal dan berbatu, biasanya hanya digunakan warga sekitar menuju hutan. Di pinggir tebing terdapat gua kecil yang bisa digunakan untuk berteduh dan bertahan dari dinginnya malam.
Mereka tiba di tempat itu hampir tengah malam. Sesampainya di sana tanpa berlama-lama Kang Adi dan teman-temannya mempersiapkan pertempuran dengan ikan tebing yang terkenal kuat.
Hawa dingin dan deburan ombak yang menghantam dinding tebing menemani penantian kail disambar ikan. Tak seperti biasanya hari itu suhu udara terasa sangat dingin.
Setelah melempar kail, Kang Adi dan teman-teman bergegas masuk ke dalam gua. Mereka membuat api unggun, membuat minuman panas untuk menghangatkan tubuh.
Namun, kejanggalan terjadi pada keesokan harinya. Saat meninggalkan gua mereka tidak sadar kalau belum mematikan api unggun.
Baru beberapa meter melangkah tiba-tiba terdengar suara dari dalam gua. "Woi.. genine ojo lali dipateni!"
Baca Juga: Tabrak Tim Patroli Polisi, Sembilan Remaja Bawa Samurai dan Stik Golf di Jaksel Diringkus
Kang Adi dan teman-temannya celingukan mencari siapa yang berteriak. Namun, tidak ada siapa-siapa.