HARIAN MERAPI - Setiap gerakan demo, pasti ada koordinator yang memberi komando untul menggerakan demo warga.
Namun apa jadinya jika sang koordinator demo itu berhasil disuap.
Lebih mengejutkan lagi, yang menyuap itu adalah tuyul, sosok yang akan menjadi objek dalam demo warga itu.
Baca Juga: Seorang lansia hilang di hutan Ranomerut Minahasa, begini upaya Tim SAR menemukannya
Melalui penerawangan yang cermat oleh seorang ahli supranatural diketahui, Bu Mentes, istri salah satu perangkat desa, melakukan perbuatan tidak terpuji. Menyuruh tuyul peliharaannya mencuri uang milik warga sekitarnya.
Warga berang, akan mengadakan demo di depan Balai Desa. Menuntut agar Bu Mentes menghentikan perbuatannya. Bila perlu, suaminya juga diminta turun dari jabatannya.
Kang Sarudi tidak keberatan ditunjuk sebagai koordinator pendemo sekaligus sebagai “corong”, mewakili warga yang kehilangan uang akibat ulah Bu Mentes.
Warga mahfum jika Kang Sarudi bukanlah orang sempurna lahir-batin. Namun dalam hal bicara lantang di muka umum, dialah jagonya.
Hari itu puluhan warga mengadakan demo dipimpin Kang Sarudi. Sayang, Pak Kades tidak bisa menemui para pendemo karena ada acara di Kabupaten. Warga berjanji akan mengulangi demo pada hari berikutnya.
Baca Juga: 30 wanita disekap oleh pemilik karaoke di Aru, ini perlindungan yang diberikan polisi
Tengah malam yang sunyi Kang Sarudi terbangun dari tidurnya. Kupingnya mendengar suara cukup keras, pintu depan diketuk orang. Tok...tok...tok...! Dan...byuuuk..! Ada suara seperti kertas disebar di lantai.
Bergegas Kang Sarudi menuju pintu depan. Begitu pintu dibuka, di teras tidak didapati seorang pun. Namun ketika matanya mengamati lantai teras, Kang Sarudi terhenyak.
Teras depan rumahnya yang berukuran tiga meter kali enam meter, penuh dengan hamparan uang kertas. Dari pecahan dua ribuan, lima ribuan, sampai sepuluh ribuan rupiah.
“Lho, siapa ini yang menyebar uang segini banyak?”, tanyanya dalam hati. Tak urung runtuh juga iman Kang Sarudi. Diam-diam uang kertas yang tersebar di lantai teras itu dia punguti.
Belum sempat dihitung berapa jumlahnya, buru- buru uang tersebut dia bawa masuk ke kamarnya.