HARIAN MERAPI - Kisah cerita misteri diganggu jin makam tua di Kokap 4, Mata sudah bisa melihat tapi mulut tak bisa bicara.
Kyai Tuking Jaya Sejati menggelar tikar di sudut lapangan dekat makam. Semua saji-sajian diletakkan pada tikar tersebut. Selanjutnya ia membakar kemenyan.
Bersamaan dengan mengepulnya asap kemenyan ia menengadah kelangit dan bilang : “He Jin Singa Cantoka keluarlah dari tubuh Satarin apa permintaanmu sudah saya penuhi”
Baca Juga: Cerita misteri diganggu jin makam tua di Kokap 1, Mereka hampir setiap malam Minggu pergi memancing
Kemudian kelihatan bedengus keluar dari tubuh Satarin makhluk tinggi hitam, matanya juling, giginya hanya dua pada rahang atas berupa taring. Memakai ikat kepala hitam, dililit pita merah.
Pakaiannya abu-abu memakai ikat pinggang putih. Makhluk itu hanya bisa dilihat oleh Kyai Tuking Jaya Sejati. Kemudian kelihatan clorot meloncat ke kuburan.
Kyai Tuking Jaya Sejati lalu meraba mata Satarin “byar” Satarin bisa melihat. Karena gembira Satarin menari-nari mendekat ayahnya dan ibunya dan sudah bisa berjalan turun dari kursi roda.
Kemudian Kyai Tuking Jaya Sejati bilang : “Yang mengganggu Satarin sudah keluar dari tubuh Satarin maka Satarin sudah bisa melihat”.
Melihat hal tersebut ayah dan ibunya Satarin serta Tugi yang ikut ketempat itu sangat bersuka cita. Ibunya Satarin lalu merangkul Satarin.
Masih ada satu yang memprihatinkan meskipun Satarin sudah bisa melihat tetapi ia belum bisa berbicara hanya ak-uk-ak-uk saja.
Kyai Tuking Jaya Sejati menjadi pusing karena Satarin masih bisu dan Jin Singa Cantoka sudah keluar meninggalkan tempat itu. Ia berdiri dan berjalan berputar-putar mengelilingi lapangan.
Kemudian ia berhenti dan bersila di sudut lapangan. Kemudian ia balik lagi ketempat sajian dan kelihatannya berdoa. Kyai Tuking Jaya Sejati merokok dengan rokok pokol.
Rokok pokol itu rokok kemenyan maksudnya rokok itu terdiri dari tembakau dicampur kemenyan. Pada waktu asap rokoknya itu mengepul ia mengundang lagi Jin Singa Cantoka : “He Jin Satarin masih bisu sembuhkan lagi bisunya”.
Clorot Jin Singa Cantoka datang : “Bolanya menutup kolam ikan sehingga ikannya bingung ambil bola itu nanti Satarin sembuh”.