HARIAN MERAPI - Stupa Glagah berada di tepi Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS) Kabupaten Kulon Progo, DI Yogyakarta, hingga kini masih tegak berdiri.
Keberadaan Stupa Glagah di tepian JJLS Kulon Progo DI Yogyakarta ini selalu membuat orang yang melihatnya bertanya-tanya.
Mengapa Stupa Glagah bisa ada di tepian JJLS Kulon Progo DI Yogyakarta, dan bagaimana kisahnya di masa lalu?
Baca Juga: Pj Walikota Salatiga Sinoeng perjuangkan Sholat Subuh berjamaah mulai beberapa pekan terakhir ini
Stupa Glagah adalah situs cagar budaya yang merupakan peninggalan zaman Budha. Stupa merupakan bangunan suci menurut kepercayaan agama tersebut.
Diberi nama Stupa Glagah, karena lokasinya yang berada di Kalurahan Glagah, Kapanewon Temon, Kulon Progo, DI Yogyakarta.
Berada di lahan seluas 500 meter persegi, Stupa Glagah dan lapik atau landasannya ini terbuat dari batu andesit.
Stupa Glagah berketinggian sekitar 125 centimeter, dengan lebar 75 centimeter, dan diameter 30 centimeter.
Baca Juga: Diperlukan pedoman etika AI untuk hadapi gangguan informasi baru, ini tanggapan Menkominfo
Adapun panjang lapik andesit yang menjadi landasannya sekitar 75 centimeter, lebar 75 centimeter dengan ketinggian 30 centimeter.
Di lokasi tersebut juga terdapat lumpang batu yang bersebelahan di selatan Stupa Glagah. Dan, sebuah anglo tempat pembakaran dupa dan kemenyan.
Meski dipastikan Stupa Glagah ini berasal dari zaman lampau, tak ada catatan pasti mengenai sejarahnya di masa lalu.
Catatan pada papan nama di lokasi Stupa Glagah hanya menyebut, bahwa Stupa Budha tersebut pertama kali diekskavasi pada tahun 1990.