JOGJA, harianmerapi.com – Satwa jenis kelinci sudah dikenal berbagai kalangan masyarakat. Layaknya ayam, bebek, kambing maupun sapi.
Daging kelinci juga dapat diolah menjadi beberapa jenis masakan dengan cita rasa serta tekstur daging yang khas.
Selain itu olahan atau asupan berbahan daging kelinci juga diyakini mempunyai beberapa manfaat kesehatan, seperti membantu menurunkan kolesterol jahat dan meningkatkan imunitas tubuh.
Baca Juga: Tidak Ikut Solat Jumat Malah Main di Kali, Mau Digendong Wewe Gombel
Sedang jenis olahan misalnya jenis sate, tongseng dan rica-rica. Bahkan bisa diolah juga menjadi bahan membuat bakso sampai sosis.
Sejumlah literatur, bahkan menyebutkan tekstur daging kelinci lebih halus dan memiliki serat yang pendek. Sehingga cocok dikonsumsi berbagai umur, seperti anak-anak sampai lansia.
Meski jika dilihat dari warnanya memang sedikit pucat, namun justru menandakan memiliki kadar lemak rendah.
Selain itu mengandung satu zat yang disebut senyawa kitotefin, yakni senyawa yang berfungsi menstabilkan membran sel mastorit yang mampu merangsang terbentuknya anti bodi dalam tubuh.
Baca Juga: Sri Jayanegara Raja majapahit 3: Rencana Pemberontakan Diketahui Prajurit Bhayangkara
Dengan kata lain, asupan berbahan daging kelinci bisa berperan dalam menjaga dan meningkatkan antibodi, kekebalan atau imunitas tubuh secara alami.
Apa lagi saat membuat olahan atau masakan berbahan daging kelinci juga dikombinasi dengan rempah-rempah ataupun empon-empon alami.
Selain itu, kebiasaan kelinci mengkonsumsi jenis daun hijau kacang-kacangan menjadikan bermanfaat dalam menurunkan tingkat kolesterol dan konsentrasi glukosa pada kelinci.
Sehingga, jika manusia mengkonsumsi daging kelinci diharapkan akan bisa membantu menurunkan kolesterol jahat di tubuh.
Bahkan karena rendahnya kandungan kolesterol dan natrium pada daging kelinci, sehingga diyakini sebagai asupan untuk membantu terapi bagi pasien yang mempunyai gangguan kesehatan atau sakit jantung, usia lanjut maupun pemilik berat badan berlebih (obesitas).