harianmerapi.com - Kayu krangean sering dijadikan tambahan untuk bumbu masak. Selain mendukung lezatnya suatu masakan, bahan ini diyakini memiliki khasiat kesehatan. Termasuk sebagai penawar racun gigitan serangga.
Resep yang dapat diterapkan pun cukup sederhana terutama menggunakan kulit batang tanaman krangean, baik model tunggal ataupun dikombinasi dengan bahan-bahan lain.
“Penjual bahan-bahan jamu tradisional maupun bumbu-bumbu masakan biasa menyediakan kulit batang tanaman krangean,” jelas Ny Siti R yang tinggal di kawasan Miliran Yogya.
Baca Juga: Keluhan Sakit Tenggorokan dan Influenza, Coba Atasi dengan Ramuan Berbahan Tanaman Ciplukan
Di beberapa daerah, lanjutnya, krangean mempunyai beberapa nama lain misalnya kilemo atau cukup lemo.
Dengan menggunakan alat-alat tertentu, dapat juga diproses menjadi minyak atsiri yang dapat digunakan untuk berbagai keperluan termasuk untuk mencegah dan melawan gangguan kesehatan. Termasuk di antaranya dapat sebagai penawar bisa gigitan serangga.
Resep lain yang dapat diterapkan untuk penawar bisa akibat gigitan serangga, yaitu bisa menggunakan 10-15 gram kulit batang segar krangean.
Bahan ini dicuci dan ditumbuk sampai lumat. Masih ditambah lagi air kapur secukupnya sampai menjadi lembek, kemudian ditempelkan pada bekas gigitan serangga.
Baca Juga: Ada Dua Alasan Mengapa Manusia Membutuhkan Agama
“Jika bisa rutin mengkonsumsi masakan yang menggunakan kayu krangean, misalnya jenis soto diharapkan juga dapat mendukung kesehatan badan. Pemanfaatan untuk masakan, biasanya cukup sekitar lima sampai sepuluh centimeter setiap satu liter air atau santan kelapa yang digunakan untuk bahan kuah,” urainya.
Tak kalah penting, dengan rutin mengkonsumsi masakan berbahan krangean antara lain diyakini bisa membantu mencegah dan melawan perut kembung, musuh sariawan, diare, sakit kepala, dan susah buang air besar/sembelit.
Selain itu ketika dicampurkan pada bumbu masakan, antara lain juga dapat menambah segar, harum dan nikmatnya suatu masakan.
Suatu hal wajar, jika tanaman krangean tetap dijaga kelestariaannya sebab mempunyai banyak manfaat.
Baca Juga: Peristiwa Mistis Tersesat Naik Angkutan Umum Masa Silam, Dibawa ke Hutan Gelap
Bagian kulit batangnya bisa juga digunakan sebagai bahan pembuat parem, obat penurun panas, obat sakit perut, tonikum (dipakai untuk memulihkan atau menambah tenaga/kekuatan bagi orang yang kondisi badannya lemah, kurang darah, dan sebagainya) serta obat penawar racun.