JOGJA, harianmerapi.com – Tanaman tebu dari warna kulitnya sering dibedakan menjadi beberapa jenis seperti tebu hijau, hitam atau wulung, dan kuning.
Selain sering ditanam di lahan khusus, ada pula yang menanam tebu di pekarangan maupun halaman rumah.
Bahkan ada pula yang menanam di kebun herbal ataupun apotek hidup, sebab tebu diyakini termasuk tanaman yang memiliki manfaat atau khasiat kesehatan.
Sejumlah literatur menyebutkan, ketika rutin mengonsumsi tebu akan membantu mendukung kesehatan gigi, agar tak mudah rusak. Bisa juga rutin minum sari tebu (hasil memeras batang tebu menggunakan piranti khusus).
Baca Juga: Perkosa 12 Santriwati, Pelaku Diancam Hukuman Mati, Jaksa Diapresiasi, Komnas HAM Menolak
Bahan alami wujud air atau sari tebu, dengan izin Yang Maha Kuasa dapat juga digunakan untuk membantu menurunkan panas dalam secara alami.
Bahkan dapat juga dijadikan musuh bebuyutan gangguan kesehatan lain seperti penyakit kuning. Pasalnya, sari tebu mampu diyakini dapat berperan mengembalikan kekuatan fungsi hati.
Ada pula yang merasa cocok, dengan rutin mengkonsumsi sari maupun air tebu akan dapat membantu memecah batu ginjal. Termasuk juga dapat menjadi musuh musuh infeksi saluran kemih dan menghindarkan jantung mudah berdebar.
Baca Juga: Nelayan Hilang di Perairan Konawe Selatan Kendari Ditemukan Meninggal, Basarnas Hentikan Operasi
Selain memiliki cita rasa manis dan aroma khas, air tebu juga mengandung nutrisi yang dibutuhkan tubuh, misalnya vitamin B2 yang cukup tinggi.
Perbanyakan tanaman tebu mayoritas cukup menerapkan model setek batang, namun dengan teknologi tinggi bisa pula dengan kultur jaringan.
Sedangkan nama tebu di beberapa daerah bisa berbeda-beda, misalnya isepan (Bali), tiwu (Sunda), tebhu (Madura), (Bali), teubee (Aceh), tewu (Nias, Flores) dan atihu (Ambon).
Baca Juga: Ketua KPK Firli Bahuri Benarkan Tangkap Bupati Penajam Paser Utara Beserta 10 Orang Lainnya
