Tanaman jenis tebu hitam memiliki manfaat kesehatan dan layak dilestarikan.
ANEKA sumber daya alam di Indonesia, baik berwujud tanaman maupun satwa yang bermanfaat bagi manusia layak untuk tetap dilestarikan. Ketika bisa melestarikan dengan baik, tak menyakiti dan bisa memanfaatkan dengan baik diharapkan termasuk bagian dari bersahabat dengan alam.
Salah satu tanaman bermanfaat atau berkhasiat bagi kesehatan dan penting dijaga kelestariannya, yaitu jenis tebu berwarna hitam dan sering disebut tebu hitam. Cara perawatan maupun perbanyakan jenis tebu ini tak jauh beda dengan jenis tebu lain, misalnya tebu hijau. Khusus tebu hitam, bahkan sering juga dijadikan hiasan pekarangan atau halaman rumah.
“Bisa juga dikonsumsi, seperti halnya jenis tebu lain mempunyai rasa manis. Diyakini juga ada nilai gizinya dan khasiat kesehatannya,” jelas Muryono kepada Merapi.
Lelaki ramah yang juga Dukuh Sokonilo Godean Sleman ini mengungkapkan, tampilan tebu hitam mempunyai banyak kekhasan. Biasa juga dijadikan dekorasi saat ada hajatan pernikahan dan ada banyak simbol tersendiri. Sedangkan manfaat kesehatannya antara lain dalam membantu menghindarkan ataupun melawan panas dalam. Bahkan diyakini juga bisa membantu meredakan batuk, musuh jantung berdebar dan mencegah kerusakan gigi. Cara memanfaatkannya, antara lain cukup dimakan atau dikonsumsi langsung dan sepahnya dibuang.
“Lain halnya kalau dibuat sari tebu perlu menggunakan piranti khusus seperti yang ada di pinggir jalan jualannya. Yang digunakan biasanya jenis tebu hijau,” tandasnya.
Jika dibuat sari tebu, biasanya ada tahapan memotong-motong tebu terlebih dahulu dengan panjang rata-rata tak lebih 50 cm dan dibersihkan bagian kulit luarnya. Setelah itu dibelah menjadi dua dan diperas dengan menggunakan piranti khusus. Air hasil perasan masih disaring agar kotoran serat-serat sepahnya yang tercampur bisa terambil. Tak perlu menambah zat pemanis ke dalam sari tebu tersebut, sebab sari tebu sudah punya rasa manis. Selain mempunyai khasiat kesehatan seperti di atas, air tebu juga mempunyai kandungan vitamin B2 cukup tinggi.
“Jenis tanaman berkhasiat lainnya, yaitu kumis kucing. Dulu waktu di pedukuhan kami ada kebun herbal, jenis tanaman ini banyak juga dibudidayakan. Saat ini beberapa warga masih melestarikan juga. Tapi sayangnya, sekarang ini kebun herbalnnya sudah tak berjalan lagi,” papar Muryono.
Adapun khasiat kumis kucing, misalnya biasa digunakan untuk membantu melawan kencing batu. Dengan izin Yang Maha Kuasa, dengan tanaman tersebut diharapkan permasalahan kencing batu bisa segera teratasi. Resepnya antara lain cukup menggunakan beberapa tangkai, daun dan bunga kumis kucing. Semua bahan dicuci bersih lalu dikeringkan di bawah sinar matahari. Setelah itu direbus menggunakan air bersih satu setengah liter sampai menjadi sekitar satu liter. Hasilnya bisa dimasukkan fresher dan diminum tiga kali dalam sehari. Ada lagi resep alami dengan mengkombinasikan kumis kucing sebanyak 30 gram, daun sendok 30 gram dan rambut jagung 60 gram. Semua bahan direbus dengan air 500 cc (alat perebus tidak terbuat dari almunium). Setelah airnya tinggal setengahnya diangkat. Selanjutnya bisa diminum dalam keadaan masih hangat, bahkan bisa ditambah madu asli secukupnya.(Yan)