Bidik dana Rp 8 triliun usai umumkan rencana IPO, Blibli optimis jadi pemimpin ekosistem omnichannel

photo author
- Selasa, 18 Oktober 2022 | 20:52 WIB
Due Diligence Meeting dan Paparan Publik penawaran umum saham perdana Blibli di Jakarta, Selasa (18/10/2022). (Dok Blibli)
Due Diligence Meeting dan Paparan Publik penawaran umum saham perdana Blibli di Jakarta, Selasa (18/10/2022). (Dok Blibli)

HARIAN MERAPI - Blibli akan melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 7 November 2022.

Blibli menawarkan 17,77 miliar saham baru dengan target dana yang dihimpun dari pasar modal senilai Rp 8,17 triliun.

Blibli optimistis pasar industri barang konsumsi di Indonesia akan terus tumbuh hingga mencapai 436 miliar dolar AS pada 2025.

Baca Juga: Program Jagoan Pariwisata dari tiket.com hadirkan solusi tingkatkan kapabilitas desa wisata

"Ini potensi yang luar biasa. Kita memilih mempunyai model bisnis yang berkelanjutan dan potensinya juga besar," kata CEO & Co-Founder Blibli, Kusumo Martanto dalam konferensi pers Due Diligence Meeting dan Paparan Publik (Public Expose) rencana penawaran umum saham perdana atau Initial Public Offering (IPO) di Jakarta, Selasa (18/10/2022).

Bersama entitas tiket.com dan Ranch Market, Blibli menegaskan posisinya sebagai pemimpin ekosistem omnichannel perdagangan dan gaya hidup yang terintegrasi di Indonesia.

Ekosistem Blibli mensinergikan tiga platform unggulan yaitu commerce (Blibli), online travel agent (OTA) dan gaya hidup (tiket.com) serta high quality supermarket chainterkemuka (Ranch Market).

Baca Juga: Bupati Temanggung Panggil PT Djarum, Apa yang Dibicarakan?

Menurut Kusumo, berdasarkan survei Euromonitor dan Frost & Sullivan, nilai pasar tersebut tumbuh dibandingkan 257 miliar dolar AS pada 2020 sehingga akan mendukung Blibli yang berencana melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 7 November 2022.

Dari potensi nilai industri barang konsumsi yang sebesar 436 miliar dolar AS pada 2025, senilai 150 miliar dolar AS datang dari sektor perdagangan, di mana Blibli mengklaim sebagai salah satu pemain utama perdagangan digital di Indonesia.

Sementara senilai 41 miliar dolar AS datang dari sektor pariwisata dan gaya hidup dimana Blibli memiliki tiket.com sebagai bagian dari ekosistemnya.

Baca Juga: Jadi ujung tombak kualitas pendidikan, BCA hadirkan pelatihan kepemimpinan bagi 50 manajemen sekolah

Terakhir senilai 240 miliar dolar AS berpotensi didapatkan oleh sektor grosir ritel dimana ekosistem Blibli memiliki Ranch Market di dalamnya.

"Jadi saat memilih bisnis model dan mengembangkannya, kita selalu melihat potensinya bagus atau tidak, konsumennya butuh atau tidak, kita bisa memberi solusi terbaik atau tidak. Dan sebagai pengusaha atau bisnis kita mau membuat usaha yang berkelanjutan, jangka panjang, dan menguntungkan," jelasnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Sutriono

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

INSTAR Beri Pengakuan atas Praktik Keberlanjutan IFG

Selasa, 16 Desember 2025 | 18:40 WIB
X