Bidik dana Rp 8 triliun usai umumkan rencana IPO, Blibli optimis jadi pemimpin ekosistem omnichannel

photo author
- Selasa, 18 Oktober 2022 | 20:52 WIB
Due Diligence Meeting dan Paparan Publik penawaran umum saham perdana Blibli di Jakarta, Selasa (18/10/2022). (Dok Blibli)
Due Diligence Meeting dan Paparan Publik penawaran umum saham perdana Blibli di Jakarta, Selasa (18/10/2022). (Dok Blibli)

Blibli akan melantai BEI dan menawarkan sebanyak-banyaknya 17,77 miliar saham baru dengan target dana yang dihimpun dari pasar modal senilai Rp 8,17 triliun.

Saham baru yang merupakan Saham Biasa Atas Nama dengan nilai nominal Rp 250 itu setara dengan sebanyak-banyaknya 15 persen dari modal ditempatkan dan disetor setelah Penawaran Umum Saham Perdana (IPO) yang dikeluarkan dari portepel Perseroan.

Baca Juga: Kenapa Mochamad Iriawan tidak ikut pertemuan dengan FIFA hari ini, begini jawaban Presiden Jokowi

Saham IPO Blibli ditawarkan dengan rentang harga penawaran sebesar Rp 410 – Rp 460 setiap saham yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan pemesanan pembelian saham.

Saat ini Blibli telah memulai langkah awal IPO dan menunjuk BCA Sekuritas serta PT BRI Danareksa Sekuritas sebagai para penjamin pelaksana emisi efek.

Adapun masa penawaran awal dilakukan selama 17-24 Oktober 2023 dan masa penawaran umum akan dimulai 1-3 November 2022.

Chief Financial Officer (CFO) PT Global Digital Niaga Tbk (BELI) yang memiliki aplikasi Blibli, Hendry mengatakan dana hasil penawaran umum saham perdana sebanyak Rp 5,5 triliun akan digunakan untuk pembayaran utang.

Baca Juga: Surplus perdagangan diprediksi akan berlanjut, Ekonom : trennya akan mengecil

Pembayaran utang tersebut diberikan kepada PT Bank Central Asia (BCA) Tbk dan PT Bank BTPN Tbk masing-masing Rp 2,75 triliun.

"Dana IPO ini sebesar Rp 5,5 triliun akan kami gunakan untuk melakukan pembayaran seluruh saldo utang fasilitas perbankan kami," kata Hendry.

Sisa dana IPO akan digunakan oleh Blibli dan anak perusahaan sebagai modal kerja untuk mendukung usaha utama dan pengembangan usaha Perseroan, termasuk namun tidak terbatas pada kegiatan penjualan dan pemasaran, pengembangan produk, dan pembiayaan kegiatan operasional.

Sebanyak 57 persen dari modal kerja dari IPO akan digunakan oleh perusahaan dan 43 persen akan digunakan oleh GTNe, entitas anak perseroan yang dilakukan secara bertahap melalui peningkatan penyertaan modal mulai kuartal IV-2022.

Baca Juga: Usung semangat bangga buatan Indonesia, Tokopedia bawa brand lokal ke ajang fesyen dunia

Apabila dana hasil penawaran umum tidak mencukupi untuk membiayai kegiatan di atas, perseroan akan menggunakan sumber dana lain berupa pinjaman

CEO tiket.com, George Hendrata mengatakan sebagai pionir Online Travel Agent (OTA) di Indonesia, tiket.com mengukuhkan kepemimpinnya di segmen travel dan lifestyleyang membawa nilai tambah bagi ekosistem.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Sutriono

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

INSTAR Beri Pengakuan atas Praktik Keberlanjutan IFG

Selasa, 16 Desember 2025 | 18:40 WIB
X