Uwitan, dirintis dari garasi rumah kini tumbuh jadi brand furnitur lokal kenamaan

photo author
- Jumat, 26 Agustus 2022 | 08:20 WIB
Owner Uwitan, Aji Akbar Titimangsa (kanan), bersama tim Blibli menunjukkan koleksi produk furnitur Uwitan di gerainya kawasan Baturan, Trihanggo, Gamping, Sleman.  (Sutriono)
Owner Uwitan, Aji Akbar Titimangsa (kanan), bersama tim Blibli menunjukkan koleksi produk furnitur Uwitan di gerainya kawasan Baturan, Trihanggo, Gamping, Sleman. (Sutriono)

Uwitan dengan segala keunikan produknya punya potensi besar semakin berkembang. Blibli menangkap potensi tersebut sejak awal, sehingga market place itu menerjukan konsultan bisnisnya untuk melakukan pendampingan.

Baca Juga: The Daddies melaju ke perempatfinal Kejuaraan Dunia BWF 2022, ini kunci kemenangan di babak 16 besar

Bussiness Relationship Seller Blibli Local Brand Area Jogja Jateng, Samsul Arif mengatakan, produk furnitur Uwitan punya ciri khas yang unik dan dibutuhkan pasar saat ini.

Samsul menggambarkan Uwitan mampu menyasar segmen konsumen yang di antaranya menggemari Korea Selatan. Entah itu K-Pop, drakor atau budaya Korea lainnya.

"Produk-produk Uwitan ini masuk. Konsume Uwitan itu rata-rata suka dengan berbau Korea," ujar Samsul.

Uwitan, lanjut Samsul, punya keunikan dan jarang dijumpai oleh perajin furnitur lainnya sehingga konsumen Blibli gampang menemukannya di fitur pencarian.

Baca Juga: Lokasi CCTV ETLE Terbaru di Jogja, Simak Cara Mengecek Data Tilang Elektronik Serta Dendanya

"Level Uwitan tidak lagi sekadar menjual, namun memberikan inspirasi kepada konsumen atau UMKM lainnya," jelasnya.

Brand Manager Blibli Jateng DIY Darma Habibie Arwiyansyah mengatakan, Blibli senantiasa melakukan pendampingan terhadap UMKM di Jateng dan DIY agar mampu naik kelas.

Oleh sebab itulah, UMKM diharapkan mampu mengenali potensi produknya dengan baik dengan memanfaatkan pemasaran digital.

"Banyak UMKM tidak bisa berkembang karena tidak melakukan riset. Kemasannya bagaimana, produknya gimana, permintannya seperti apa. Potensi pasar ada, namun UMKM kurang beradaptasi dengan teknologi digital," ungkap Habibie. *

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Sutriono

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

INSTAR Beri Pengakuan atas Praktik Keberlanjutan IFG

Selasa, 16 Desember 2025 | 18:40 WIB
X