BI Mencatat, Aliran Modal Asing yang Masuk ke Pasar Keuangan Domestik Sebesar Rp710 Miliar

photo author
- Jumat, 22 Oktober 2021 | 19:04 WIB
Tangkapan layar Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dalam konferensi pers secara virtual di Jakarta, Jumat (22/10/2021).  (ANTARA/Youtube Bank Indonesia)
Tangkapan layar Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dalam konferensi pers secara virtual di Jakarta, Jumat (22/10/2021). (ANTARA/Youtube Bank Indonesia)

JAKARTA, harianmerapi.com - Aliran modal asing masuk ke pasar keuangan domestik sebesar Rp710 miliar pada periode 18-21 Oktober atau pekan ketiga Oktober 2021.

"Berdasarkan data transaksi 18-21 Oktober 2021, nonresiden di pasar keuangan domestik beli neto Rp0,71 triliun," ujar Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam keterangan tertulis diterima di Jakarta, Jumat (22/10/2021).

Ia mengatakan, di pasar surat berharga negara tercatat penjualan neto nonresiden sebesar Rp1,35 triliun. Namun di pasar saham, terjadi aksi beli secara neto sebesar Rp2,06 triliun.

Baca Juga: Hari Santri, Wapres Minta Pesantren dan Santri Kembangkan Program yang Diberikan Pemerintah

Secara tahun kalender berjalan atau sejak awal tahun hingga pekan ketiga Oktober 2021, nonresiden tercatat beli neto sebanyak Rp11,55 triliun.

Sejalan dengan itu, credit default swap yang mencerminkan premi risiko investasi menurun ke 82,17 basis poin per 21 Oktober 2021, dibanding data 15 Oktober 2021 yang sebesar 84,82 basis poin.

Nilai tukar rupiah pada perdagangan akhir pekan di Jumat pagi juga dibuka stabil di kisaran Rp14.120 per dolar AS. Sementara imbal hasil SBN tenor 10 tahun naik ke 6,19 persen.

Baca Juga: Petugas Nyamar Jadi Pembeli Online, Satpol PP DIY Ungkap Penjualan Ribuan Batang Rokok Ilegal

Erwin mengatakan BI akan akan terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait untuk mengawasi secara cermat dinamika penyebaran COVID-19 dan dampaknya terhadap perekonomian Indonesia dari waktu ke waktu.

"Serta langkah-langkah koordinasi kebijakan lanjutan yang perlu ditempuh untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, serta menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap baik dan berdaya tahan," ujarnya.*

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Widyo Suprayogi

Sumber: Antara

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

INSTAR Beri Pengakuan atas Praktik Keberlanjutan IFG

Selasa, 16 Desember 2025 | 18:40 WIB
X