HARIAN MERAPI - Beternak ayam petelur menjadi salah satu tren pada masa saat ini.
Sebab, beternak ayam petelur selain mencukupi gizi keluarga juga mampu mendatangkan cuan.
Beternak ayam petelur terutama skala rumah tangga juga sebagai gaya hidup.
Agar tidak kalah dalam gaya hidup, mendapatkan gizi keluarga, dan mampu mendapatkan keuntungan alangkah baiknya mengetahui terlebih dahulu jenis ayam lokal petelur.
Baca Juga: Budidaya Ayam White Leghorn, Gizi Terpenuhi, Cuan Mengalir, Ini Cara Pemeliharaannya
Dengan mengetahui jenis-jenisnya nanti dapat memilih sesuai dan cocok, jenis yang mudah didapat di lingkungan tempat tinggal dan tentu yang hasil telurnya tinggi.
Perlu dipahami dahulu ayam lokal disebut juga dengan istilah ayam kampung atau ayam bukan ras (buras) adalah ayam asli Indonesia yang telah beradaptasi, hidup, berkembang dan bereproduksi dalam jangka waktu yang lama.
Banyak masyarakat lebih menyukai beternak ayam kampung petelur untuk karena beberapa faktor, antara lain harganya lebih murah, bisa diternakan dengan skala kecil, bisa di umbar, pakannya mudah dan masih banyak lagi faktor lainnya.
Baca Juga: 6 Trik Agar Kandang Ayam Tidak Berbau
Berikut adalah lima jenis ayam lokal petelur yang ada yakni, ayam Sentul, Kedu, KUB, Arab dan Elba, berdasarkan buku Budidaya ayam lokal petelur yang dikeluarkan Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Banyumas 2023, yang disusun Annisa Puspita Kasih, S.Pt.
1. Ayam Sentul
Ayam Sentul adalah ayam lokal asli Ciamis, Jawa Barat yang dikukuhkan oleh Surat Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia No. 689/Kpts. PD410/2/2013 tentang penetapan rumpun ayam Sentul sebagai ayam rumpun lokal Indonesia asal Ciamis.
Ayam Sentul menjadi plasma nutfah asli Ciamis yang masih lestari hingga kini.
Ayam Sentul memiliki performance yang baik dalam tingkat produktivitasnya (daging, telur), sehingga ayam Sentul dapat dikatakan termasuk tipe dwiguna.
Produktivitas telurnya cukup tinggi yaitu 12-30 butir telur dalam satu periode peneluran dan tubuhnya mempunyai perototan yang padat (kompak) dan daging yang cukup baik, serta mampu beradaptasi terhadap berbagai kondisi lingkungan dan terbiasa dengan pakan berkualitas rendah.