SIAPA tak tertarik dengan penampilan EM (44) warga Kiaracondong Bandung Jawa Barat yang berpenampilan perlente dan mengaku sebagai dokter ? Tak terkecuali MA (25) warga Harjobinangun Pakem Sleman, terpikat kepada EM karena mengiranya sebagai dokter muda yang tinggal di Bandung.
Singkat cerita, mereka berkenalan lewat FB yang kemudian berlanjut ketemu darat. Mereka berteman sekitar Desember tahun lalu.
Hingga pada suatu saat, EM datang ke rumah MA dan menyampaikan janji untuk menikah. Kebetulan MA adalah janda yang usianya masih relatif muda, sedang EM diketahu sebagai duda beranak tiga. Entahlah mengakunya kepada MA, apakah sebagai duda atau perjaka.
Baca Juga: Pistol Direbut, Polisi Tewas Ditembak Keponakan
Yang jelas, EM sudah telanjur jatuh cinta kepada EM. Sehingga ketika EM meminta uang untuk mengurus kepindahan dinasnya dari Jabar ke Yogya, MA tanpa ragu memberikannya, hingga total mencapai Rp 46 juta.
Namun, karena terus meminta uang, EM mulai curiga dan mengecek di kepegawaian apakah benar EM seorang PNS yang berprofesi dokter. Ternyata, namanya tidak ada, dan tersadarlah AM selama ini telah ditipu EM. Setelah lapor polisi, akhirnya EM berhasil dibekuk ketika hendak datang ke rumah AM di kawasan Pakem.
Belum jelas apa saja yang telah dilakukan EM kepada MA. Yang jelas, AM telah mengalami kerugian hingga Rp 46 juta. Anehnya, saat mereka menjalin berteman, tak ada rasa curiga dalam diri AM.
Baca Juga: Selundupkan Sabu 201 Kg dari laut, 8 Pelaku Lolos dari Hukuman Mati
Kalau memang EM seorang dokter, mengapa perlu meminjam uang kepada dirinya. Padahal, dokter adalah profesi terpandang di masyarakat dan diidentikkan sebagai profesi yang mendatangkan uang banyak.
Agaknya, AM juga terkecoh dengan penampilan EM yang kalau datang ke rumahnya mengenakan baju Korpri lengkap dengan ID card. Padahal, semua orang bisa mendapatkan baju Korpri tanpa harus menjad pegawai negeri. Semua orang juga bisa membuat ID card atau kartu nama dengan profesi apapun.
Hal yang demikian sepertinya tidak disadari oleh AM. Mungkin rasa gandrungnya bakal mendapatkan suami dokter mengalahkan sikap kritisnya. Ya, ia percaya begitu saja bahwa EM adalah seorang dokter muda yang ganteng.
Tapi kok gak punya uang sehingga harus pinjam kepada AM ? Ini anehnya. Seharusnya dari awal korban curiga atau paling tidak mencecar dengan berbagai pertanyaan. Tapi nampaknya EM sangat lihai sehingga mampu mengecoh AM. Terbukti sudah bahwa EM adalah dokter gadungan. (Hudono)