INI peringatan bagi para pemancing agar lebih berhat-hati, jangan sampai celaka. Seorang pemancing, Sriyanto warga Pucung Karangasem Wukirsari Imogiri Bantul, ditemukan tewas mengapung di Sungai Opak Wukirsari Imogiri Bantul. Semula, Sriyanto dikabarkan hilang misterius, karena pamitnya mancing namun hingga malam tak kunjung pulang.
Ketika dicari hanya ditemukan sepeda motor di pinggir sungai, sedangkan tas korban ditemukan mengapung. Diduga kuat Sriyanto tercebur ke sungai, mungkin karena terpeleset. Dugaan ini nampaknya benar, karena kesokan harinya jelang tengah malam, jasad Sriyanto ditemukan mengapung di Sungai Opak.
Korban ditemukan oleh Tim SAR gabungan yang mengerahkan semua peralatan untuk pencarian dan pada hari kedua barulah korban ditemukan. Mengapa kasus ini perlu menjadi pelajaran bagi pemancing lain ? Tak lain agar peristiwa serupa tak terulang.
Baca Juga: KPK Periksa Empat Saksi Aliran Uang Mantan Wali Kota Banjar, Simak Siapa Saja Mereka
Sudah banyak kasus pemancing tenggelam karena tidak memperhatikan keselamatan. Terlebih, bila pemancing tidak bisa berenang, sehingga begitu terpeleset dan jatuh ke sungai tak bisa berbuat apa-apa. Jangankan tidak bisa berenang, orang yang bisa berenang sekalipun bisa tidak tertolong bila tercebur di sungai yang alirannya deras.
Sudah benar bila Sriyanto pamit kepada keluarga ketika hendak pergi mancing, sehingga jelas tujuannya. Sayangnya ia tak bisa mengantisipasi dan berada di lokasi yang rawan bahaya, sehingga terpeleset dan terbawa arus.
Karena itu pengamanan diri bagi pemancing tetap diperlukan. Memang sangat jarang pemancing yang membawa alat pengaman diri seperti pelampung. Boleh jadi mereka malah ditertawakan kalau membawa alat pelampung. Padahal, alat pelampung ini sangat penting ketika menghadapi bahaya seperti kasus yang dialami Sriyanto.
Baca Juga: Dokter Andi Khomeini Takdir Imbau Pantau KIPI Tidak Hanya 2-3 Hari Setelah Vaksinasi
Andai Sriyanto saat itu mengenakan pelampung, mungkin akibatnya tidak fatal dan nyawanya masih bisa diselamatkan, karena diyakini ia tak bisa berenang. Berbeda dengan pemancing yang punya kelahiran berenang, risiko untuk tercebur dan tenggelam relatif bisa teratasi.
Karena itu, bagi pemancing harus lihat-lihat situasi dan kondisi di lokasi. Upayakan untuk tidak sendirian, karena kalau ada apa-apa masih ada orang yang menolong. (Hudono)