Kasus Covid-19 Melandai Tak Berarti Sudah Aman

photo author
- Kamis, 28 Oktober 2021 | 12:00 WIB
Ilustrasi (Dok Merapi)
Ilustrasi (Dok Merapi)

KASUS Covid-19 di DIY trennya terus menurun. Bahkan, di level nasional juga trennya melandai. Secara nasional penambahan kasus tidak sampai angka 1.000. Artinya, pandemi Covid-19 telah bisa dikendalikan.

Meski demikian kewaspadaan tak boleh kendur. Mengapa ? Karena boleh jadi virusnya sedang tiarap, namun bisa sewaktu-waktu melonjak seperti terjadi di beberapa negara Eropa dan China.

Kebanyakan orang mengira puncak pandemi sudah terlampaui dengan menurunnya kasus, padahal belum tentu. Justru kini yang sedang diwaspadai adalah potensi munculnya gelombang ketiga Covid-19.

Baca Juga: Agar Diet Sehat dan Efektif, Ini Tips Mengatur Makannya

Sekadar menyebut contoh China yang notabene dinilai berhasil dalam mengendalikan pandemi Covid-19, kini kondisinya justru di bawah tekanan. Sebab, varian Delta kembali melanda 11 provinsi di wilayah China.

Sedang di negara tetangga kita terdekat, Singapura, rumah sakit juga mulai kewalahan karena jumlah pasien Covid-19 terus meningkat. Padahal, sebelumnya Singapura juga dinilai berhasil mengendalikan pandemi.

Bahkan, Covid-19 sudah dianggap seperti virus influenza, sehingga tak perlu dikhawatirkan. Di Singapura, lansia yang belum divaksin banyak yang meninggal akibat Covid-19.

Baca Juga: Polres Tanjungpinang Terima Laporan Dugaan Penipuan Arisan Daring G'Mes, Korban Minta Modal Dikembalikan

Kondisi serupa terjadi di Inggris dan Belanda, ada kecenderungan jumlah kasus positif meningkat. Bahkan di Inggris muncul varian baru turunan dari varian Delta yang penularannya lebih cepat serta lebih berbahaya.

Dengan melihat kondisi di luar negeri yang ternyata kasus Covid-19 belum mereda, bahkan sebagian trennya meningkat, maka Indonesia harus belajar dari pengalaman, jangan lengah. Penurunan kasus Covid-19 bukan berarti virusnya telah hengkang, tapi tetap menyimpan potensi untuk merebak lagi.

Tentu ini bukan dimaksudkan untuk menakut-nakuti masyarakat, melainkan mengingatkan agar masyarakat waspada dan tetap menerapkan protokol kesehatan.

Baca Juga: Balada Tukang Sabung Ayam: Kesenangan yang Sudah Mendarahdaging

Kita sangat menyayangkan masih cukup banyak warga yang abai terhadap protokol kesehatan dengan dalih kasus sudah menurun. Bahkan, tak sedikit yang mulai melepas masker terutama di pasar tradisional yang pengawasannya relatif tidak ketat. Kondisi ini berbeda dengan di mal atau pusat perbelanjaan modern, terutama yang sudah menggunakan aplikasi PeduliLindungi.

Meski belum semuanya menggunakan aplikasi PeduliLindungi, namun bila prokes diterapkan secara ketat tentu paling tidak bisa meminimalisasi penyebaran Covid-19.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Hudono

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

'Ke-Empu-an' perempuan dalam Islam

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:00 WIB

Perlu penertiban pengamen di Jogja 

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:00 WIB

Begini jadinya bila klitih melawan warga

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:30 WIB

Juragan ikan ketipu perempuan, begini modusnya

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:00 WIB

Doa-doa mustajab dalam Al-Quran dan Al-Hadits

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:00 WIB

Pesan-pesan Al-Quran tentang menjaga kesehatan jiwa

Jumat, 19 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tasamuh dalam beragama

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:00 WIB

Keutamaan membaca dan tadabbur Al-Quran

Selasa, 16 Desember 2025 | 17:00 WIB

Manajemen hati untuk raih kebahagiaan sejati

Senin, 15 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tujuh kunci masuk ke dalam pintu Surga-Nya

Minggu, 14 Desember 2025 | 17:00 WIB

Ngeri, pekerja tewas di septic tank, ini gara-garanya

Minggu, 14 Desember 2025 | 09:00 WIB

Pak Bhabin kok urusi kawin cerai

Minggu, 14 Desember 2025 | 08:30 WIB

Peran orang tua dalam pembentukan generasi berkualitas

Sabtu, 13 Desember 2025 | 17:00 WIB

Waspadai bukti transfer palsu

Jumat, 12 Desember 2025 | 12:30 WIB
X