SESUAI rencana, meski dalam pengawasan polisi Balanda, Kongres Pemuda Indonesia (KPI) pertama bejalan sukses sesuai rencana.
Keberhasilan KPI pertama yang digelar di Betawi, 30 April sampai 2 Mei 1926 itu tidak lepas dari strategi 'politik' atau muslihat yang dijalankan ketua panitia, M. Tabrani.
Banyak yang heran dengan keberhasilan itu. Tidak hanya peserta tetapi juga wartawan dan pimpinan media massa saat itu.
Keheranan itu yakni saat membaca laporan-laporan dari wartawan yang ditugaskan untuk meliput.
Baca Juga: Google Play Point Sudah Hadir di Indonesia. Simak Apa Saja Kelebihannya
Banyak kata-kata dan ungkapan yang dalam masa itu tidak diperbolehkan ternyata lolos. Laporan yang diturunkan oleh surat kabar juga tidak mendapat teguran dari pemerintah Belanda.
Wage Rudolph Supratman yang ketika itu bekerja untuk Sin Po, sedari awal berusaha mencari bocoran muslihat yang akan diterapkan M. Tabrani, tetapi tidak bisa. Ia baru mengetahui setelah KPI pertama berakhir.
Sebagaimana ditulis di buku Wage Rudolf Supratman karya Bambang Sularto yang diterbitkan Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional 1985, KPI berlangsung dengan aman, tentram tanpa suatu insiden.
Baca Juga: BMKG : Angin Kencang Memicu Timbulnya Gelombang Tinggi di Indonesia
Keberhasilan itu tidak lepas dari muslihat yang dijalankan M Tabrani. Ia langsung menghubungi pendamping Komisaris Polisi tuan Visbeen dalam mengawasi Kongres.
Mereka adalah Asisten Wedana (sekarang Camat) R. Abdul Rakhmad dan beberapa orang pejabat PID yang telah dikenal M. Tabrani.
M Tabrani berhasil mempengaruhi R. Abdul Rakhmad dan para pejabat PID itu untuk memperlihatkan solidaritas terhadap perjuangan angkatan-muda dalam usahanya membina persatuan bangsa melalui forum Kongres Pemuda Indonesia.
Baca Juga: Patroli Polisi Menakut-nakuti Anak Sekolah. Kabid Humas : Informasi Itu Tidak Benar dan Dibuat-buat
R. Abdul Rakhmad dan beberapa orang pejabat PID itu berjanji akan bersikap pasif. Kemudian M. Tabrani menunjuk beberapa orang rekannya yang khusus ditugaskan untuk terus-menerus mengajak tuan Visbeen berbincang-bincang santai selama persidangan berlangsung.