AKSI penipuan secara online, baik lewat telepon maupun internet kembali marak. Kali ini korbannya pensiunan PNS, Suhartuti (60) warga Sanden Bantul.
Awalnya ia dihubungi seseorang yang mengaku berasal dari petugas Taspen yang akan membantu pencairan dana. Berikutnya, korban diminta menghubungi seseorang yang katanya petugas pencairan.
Lantaran dianggap meyakinkan, Suhartuti percaya begitu saja, dan yakin bahwa orang yang dihubunginya itu akan membantu mencairkan dana Taspen.
Baca Juga: Artis FTV Hasninda Ramadhani Kena Teror dan Pemerasan, Pelaku Ancam Sebar Video Syur
Namun, menurut sang penipu, agar uang tersebut segera cair, korban diminta untuk mentransfer sejumlah uang hingga total mencapai Rp 75 juta. Setelah uang ditransfer, ternyata orang yang mengaku akan membantu itu sudah tak bisa dihubungi.
Sadar telah menjadi korban penipuan, Suhartuti kemudian lapor ke polisi. Palisi masih mengusut kasus tersebut. Modus penipuan yang menimpa Suhartuti sebenarnya bukan modus baru, bahkan tergolong konvensional. Pelaku sepertinya sengaja mencari sasaran orang lanjut usia yang dianggap mudah ditipu, antara lain pensiunan PNS.
Apalagi, menyangkut dana Taspen yang tentu saja pensiunan PNS sangat berkepentingan dan ingin agar dananya cepat cair. Sayangnya, Suhartuti tak curiga kepada orang yang mengaku bisa membantu mencairkannya. Padahal, orang tersebut hanya berkomunikasi lewat telepon. Anehnya, korban begitu mudahnya mentransfer hingga puluhan juta rupiah.
Baca Juga: TikTok kini makin populer dan oke, seller bisa 'cuan' lebih gede
Pelaku agaknya menerapkan jurus psikologi semacam gendam untuk meyakinkan calon korbannya. Awalnya berkata-kata manis dan penuh janji sehingga membuat calon korbannya tertarik. Setelah tertarik, barulah pelaku menerapkan jurus andalan, yakni meminta korban untuk mentransfer sejumlah uang.
Bagi orang yang kritis, apalagi sudah sering menerima telepon serupa, tentu tak mudah untuk melepaskan uang. Namun, agaknya Suhartuti baru pertama kali ini berhubungan dengan penipu, sehingga tak bisa bersikap kritis dan percaya begitu saja. Padahal, dengan meminta uang atas dalih melancarkan pencairan dana Taspen, apalagi sampai puluhan juta rupiah, sangat tidak masuk akal.
Bagaimana mungkin untuk mendapatkan haknya, berupa uang Taspen, pensiunan PNS harus mengeluarkan uang begitu besar ? tentu ini sangat tidak masuk akal. Hal inilah yang diabaikan Suhartuti dan terkecoh omongan penipu. Karenanya, menghadapi penipu, kita harus kritis dan jangan percaya begitu saja omongannya.
Baca Juga: Seorang Haji Belum Ditemukan, PPIH: Mohon Doanya, Kami Masih Terus Mencari
Sebaiknya, langsung dicek ke instansi resmi Taspen, tanyakan ke bagian informasi, bagaimana prosedur pencairan dana Taspen. Dengan cara itu, semua akan jelas dan tak mudah menjadi korban penipuan. (Hudono)