BEBERAPA hari ini berbagai kejadian kekerasan mewarnai kawasan Bantul bagian selatan. Peristiwa itu melibatkan anak usia belasan tahun yang berstatus pelajar. Di Sanden Bantul, 3 pelajar diamankan warga karena bikin gaduh dengan membunyikan petasan pada pukul 02.00.
Warga berhasil mengejar dan mengamankannya. Di jok motor warga menemukan senjata berupa gir yang sudah dimodifikasi.
Dalam waktu tak terpaut lama, di tempat berbeda masih di kawasan Bantul, polisi berhasil mengungkap kasus pembacolan yang menimpa pelajar di jembatan Karangjati, Bangunjiwo Bantul. Peristiwa itu terjadi Sabtu pekan lalu sekitar pukul 23.45. Pelakunya berjumlah tiga orang, dua di antaranya masih di bawah umur.
Baca Juga: Anime Attack on Titan Season 4 Part 3 Segera Tayang, Berikut Jadwal dan Link Nontonnya
Melihat peristiwanya, semua terjadi pada malam atau dini hari. Ini sesuai dengan kebiasaan yang terjadi selama ini, kriminalitas jalanan umumnya terjadi pada malam hari di tempat yang sepi.
Hal yang lebih mengkhawatirkan, pelaku maupun korban umumnya pelajar atau anak di bawah umur. Polisi pun dalam posisi dilematis. Bila memproses secara hukum, layaknya orang dewasa, akan diprotes, terutama dari kalangan aktivis perlindungan anak.
Namun bila tidak diproses hukum, hanya menandatangani surat pernyataan tidak mengulangi perbuatannya, tidak menimbulkan efek jera, dan lain waktu mengulangi perbuatan yang sama. Langkah ini sering disebut sebagai diversi atau penyelesaian di luar hukum. Lantas, apa yang sebaiknya dilakukan ?
Baca Juga: Diduga Jadi Calo Penerimaan Bintara, Lima Oknum Polisi di Jateng Kena OTT Propam Mabes Polri
Melihat kejadiannya yang terus berulang, agaknya polisi perlu menerapkan shock therapy agar menimbulkan efek jera. Sebab, dikhawatirkan, bila polisi tidak bertindak tegas, masyarakat yang akan mengambil alih tugas polisi.
Kalau masyarakat sudah mengambil alih kewenangan polisi tentu kondisinya bisa chaos. Aksi main hakim sendiri tidak terhindarkan.
Dalam dua peristiwa di atas, masyarakat sangat berperan besar mengamankan pelaku. Pelaku tak berdaya ketika berhadapan dengan warga, sehingga mereka menyerah. Beruntung, pelaku tidak dihakimi massa, melainkan langsung diserahkan ke polisi. Pertanyaan paling umum, lantas ke mana orang tua mereka ?
Baca Juga: Jam Masuk Sekolah Lebih Pagi Berdampak Buruk Bagi Siswa, Begini Penjelasan Pakar UGM
Boleh jadi orang tua pelaku tidak mengetahui keberadaan anaknya. Anak dibiarkan berkeliaran di jalan sembari membawa senjata tajam dan bikin onar. Nah, orang tua yang demikian, mestinya diberi pelajaran agar sadar bahwa mereka punya anak yang harus dididik dan tak boleh menyusahkan orang lain. (Hudono)