JUDUL di atas dilatarbelakangi oleh peristiwa di Jalan Parangtritis Km 19,5 Bambanglipuro Bantul Sabtu dini hari pekan lalu. Seorang pelajar, R (18), dianiaya dan ditembaki dengan air softgun karena dituduh klitih, lantaran membawa pedang mainan.
Korban mengalami luka di beberapa bagian tubuhnya, memar-memar dan ada luka tembakan air softgun.
Kalau demikian, siapa sesungguhnya yang klitih ? Bisa jadi pelaku penembakan itulah yang klitih. Atau bisa pula keduanya. Menggunakan terminologi kepolisian, peristiwa di atas termasuk kejahatan jalanan. Istilah klitih hanyalah penyebutan dari masyarakat.
Baca Juga: Hebat, Panwascam Bandongan awasi kerja KPU dalam verfak dukungan anggota bakal calon DPD
Namun esensinya sebenarnya tak jauh beda, yakni kejahatan di jalanan yang motifnya tidak jelas.
Polisi mengimbau masyarakat untuk tidak bepergian pada malam hari kalau tidak ada keperluan. Imbauan ini sangat bagus, namun tidak serta merta bisa diterapkan. Malahan ada kesan kalau Yogya tidak aman di malam hari.
Padahal, peristiwa di atas sangat kasuistis, yakni karena ada remaja membawa pedang mainan dan dituduh klitih. Sementara pelaku merespons secara berlebihan, dengan cara menganiaya dan menembaki dengan air soft gun.
Baca Juga: Ini Dia Pemenang Program Hyundai StarHunter yang Membawa Pulang STARGAZER di Ajang IIMS 2023
Untuk memberantas kejahatan jalanan terutama yang melibatkan remaja, memang butuh strategi yang jitu dan sistematis. Seperti diketahui, umumnya kejahatan jalanan terjadi di malam hari atau lewat tengah malam di jalan yang relatif sepi. Karenanya, patroli polisi di tempat tersebut sangat diperlukan guna mengantisipasi kejadian yang tidak diinginkan.
Mengimbau masyarakat untuk tidak keluar malam, nampaknya juga sulit, apalagi di Yogya banyak kuliner yang buka malam hari bahkan hingga dini hari. Terlebih bila dikaitkan dengan sektor pariwisata yang mulai bangkit, kulineran di malam hari seolah menjadi bagian yang tak terpisahkan sehingga terus dipromosikan.
Barangkali imbauan yang paling tepat, jangan berada di area yang sepi di malam hari, karena rawan kejahatan. Kejahatan klitih atau kejahatan jalanan atau apapun namanya, biasanya terjadi di tempat sepi, sasarannya pun bisa acak.
Baca Juga: Keluarga Akan Naik Motor ke Lombok untuk Pemakaman Irma Lestari, WNI Korban Gempa di Turki
Bahkan orang yang tidak tahu apa-apa tiba-tiba diserang dan dianiaya. Tak hanya itu, acap terjadi pelemparan kaca mobil yang tidak jelas pelakunya, apalagi motifnya. Nah di tempat sepi itulah mestinya pengamanan diperketat. Artinya, kepolisian harus rajin berpatroli di kawasan tersebut. (Hudono)