SUNGGUH, ini peringatan bagi para lansia untuk tidak ngoyo dalam berolahraga. Harus selalu ingat, usia tak lagi muda, sehingga segala sesuatu harus diperhitungkan matang. Sebab, bila abai terhadap kondisi fisik, akibatnya bisa fatal, bahkan berujung nyawa melayang.
Alkisah, seorang lansia BP (67), warga Giwangan Umbulharjo Yogya bersepeda dari rumahnya menuju Bendungan Kamijoro Bantul. Setelah sampai tujuan, BP yang ditemani pesepeda lain, Sunardi berniat pulang ke rumah.
Namun sesampainya di Jalan Kalak Ijo, Iroyudan, Guwosari Pajangan, tiba-tiba BP terjatuh dari sepeda dan tak sadarkan diri. Sunardi buru-buru memberi obat jantung kepada BP, keduanya memang punya riwayat jantung, namun kondisinya makin lemah dan segera dibawa ke rumah sakit. Setelah sampai di rumah sakit dokter menyatakan korban sudah meninggal.
Peristiwa itu terjadi pada Sabtu pagi pekan lalu. Tak ada yang menyangka bila BP bakal meninggal di jalan. Apalagi, yang bersangkutan sudah terbiasa olah raga sepeda. Namun, entahlah, mungkin saat itu hari naas bagi BP, meninggal saat bersepeda.
Tidak ada tanda-tanda penganiayaan pada tubuh korban, sehingga polisi tak meneruskan penanganan kasus kematian BP. Peristiwa ini dianggap sebagai musibah, sehingga tak ada pihak yang dapat dituntut secara hukum.
Kasus di atas sebenarnya sudah sering terjadi. Orang yang awalnya terlihat sehat tiba-tiba terjatuh, pingsan dan meninggal. Umumnya akibat penyakit jantung. Apakah olah raga sepeda mengakibatkan kematian ? Tentu tidak seperti itu narasinya. Bagi penderita penyakit jantung, harus lebih selektif dalam berolah raga, jangan terforsir. Bersepeda dalam jarak relatif jauh bisa memforsir tenaga.
Baca Juga: Rayakan Usia Satu Windu, PSJB Paramata Gelar Berbagai Kegiatan
Untuk ukuran lansia dengan riwayat jantung, bersepeda dari Giwangan ke bendungan Kamijoro tentu memakan energi sangat besar. Kerja jantung menjadi berat hingga akhirnya mengalami henti jantung. Inilah yang dikhawatirkan. Sebenarnya, penderita jantung akan merasakan gejala awal sebelum kambuh. Ia mungkin akan merasakan sesak di bagian dada dengan napas yang berat.
Apalagi ketika harus mengayuh sepeda dengan jarak cukup jauh, tenaga menjadi terforsir dan berakibat kondisi kesehatan menurun. Jantung seperti dipaksa bekerja melebihi kapasitasnya.
Akibatnya, jantung tidak kuat dan berakhir fatal, kematian. Ini menjadi pelajaran berharga terutama bagi lansia yang punya riwayat jantung. Sayangilah nyawa, jangan beraktivitas yang memforsir organ tubuh, terutama jantung. (Hudono)