HARIAN MERAPI - Perilaku agresif anak-anak dan remaja adalah perilaku yang melibatkan tindakan atau kata-kata yang dapat menyakiti atau mengancam orang lain. Perilaku agresif pada anak-anak dan remaja dapat berupa:
(1) Perilaku fisik: memukul, menendang, mendorong, atau melakukan tindakan fisik lainnya yang dapat menyakiti orang lain, (2) Perilaku verbal: mengucapkan kata-kata yang kasar, menghina, atau mengancam,
(3). Perilaku sosial: mengisolasi atau mengucilkan seseorang dari kelompok sosial, dan (4) Perilaku online: melakukan serangan atau penghinaan melalui media sosial atau platform online lainnya.
Baca Juga: BRI Buka Suara Soal PPATK Blokir Rekening Pasif, Begini Penjelasnnya....
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi perilaku agresif pada anak-anak dan remaja antara
lain: (1) Lingkungan keluarga: pengasuhan yang tidak tepat, kekerasan dalam rumah tangga, atau kurangnya perhatian dari orang tua, (2) Pengaruh teman sebaya: bergaul dengan teman-teman yang memiliki perilaku agresif,
(3) Pengaruh Media: paparan kekerasan atau perilaku agresif melalui media, seperti film atau video game, dan (4) Stres dan frustrasi: mengalami stres atau frustrasi yang tidak dapat diatasi dengan baik.
Dampak perilaku agresif pada anak-anak dan remaja dapat berupa: kesulitan dalam hubungan
sosial, masalah emosional, kesulitan dalam belajar, dan resiko perilaku antisosial di masa depan.
Oleh karena itu, penting untuk mengenali tanda-tanda perilaku agresif pada anak-anak dan remaja, serta memberikan dukungan dan intervensi yang tepat untuk membantu mereka mengatasi masalah ini.
Baca Juga: Kenang 200 Tahun Perang Jawa, Para Jurnalis Motoran Menyusuri Jejak Perjuangan Pangeran Diponegoro
Shchiffman & Kamuk membagi agresi anak-anak dan remaja ini dalam lima bentuk pola
perilaku agresif anak-anak dan remaja; yaitu:
Pertama, gertakan (bullying) adalah perilaku agresif atau manipulasi yang dapat berupa
kekerasan fisik, verbal, atau psikologis; dengan sengaja dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang yang merasa kuat/berkuasa dengan tujuan menyakiti atau merugikan seseorang atau sekelompok orang yang merasa tidak berdaya.
Elemen-elemen utama yang menjadi ciri bullying adalah ketidakseimbangan power, di mana pelaku merasa memersepsikan dirinya memiliki power lebih dibandingkan korbannya, yang memersepsikan dirinya tidak berdaya untuk melawan. Bullying biasanya terencana, tetapi terselubung dan dipersepsikan korban akan berulang.
Kedua, genk. Genk adalah kelompok yang memiliki ciri-ciri seperti memiliki anggota,
struktur organisasi, pemimpin, wilayah kekuasan, tujuan khusus, dan identik dengan perilaku negatif atau illegal. Istilah “genk” berasal dari vocabulary Inggris “gang”, yang berarti kelompok atau gerombolan. Kependekan dari gangster yang terjemahannya adalah bandit atau penjahat.
Baca Juga: Aksi Heroik Bidan Arungi Derasnya Sungai Batang Pasaman untuk Obati Pasien Tuberkulosis
Mengenai genk remaja ini, kebanyakan remaja ingin masuk ke dalam genk atau kelompok yang populer, di mana antara remaja putra dan remaja putri memiliki sudut kepopuleran yang berbeda.