HARIAN MERAPI - Sejumlah wartawan yang tergabung dalam Forum Jurnalis Jogja (FJ2) melakukan touring sepeda motor menyusuri jejak Pangeran Diponegoro di DIY dan Jawa Tengah, Sabtu (2/8/2025). Touring ini khusus untuk memperingati 200 tahun Perang Jawa.
Agenda touring yang didukung 76Rider dan EIGER ini mendatangi beberapa lokasi yang menjadi saksi perjuangan Pangeran Diponegoro.
Perang Jawa terjadi tahun 1825-1830. Perang ini merupakan perjuangan melawan kolonial Belanda yang dipimpin Pangeran Diponegoro.
"Sambil naik motor, kami mengunjungi sejumlah tempat bersejarah yang berkaitan dengan perjuangan Pangeran Diponegoro melawan penjajah di Jateng dan DIY," ujar Ketua Forum Jurnalis Jogja, Chaidir.
Touring berangkat dari Pendopo Pangeran Diponegoro di Kamentren Tegalrejo, Yogyakarta. Tempat ini dulunya tak hanya menjadi kediaman Pangeran Diponegoro, tapi juga menjadi basis perjuangan melawan Belanda dalam Perang Jawa
Tegalrejo menjadi basis perjuangan Pangeran Diponegoro dalam melawan penjajahan Belanda, khususnya selama Perang Jawa.
Baca Juga: Pendaki Legendaris Kang Mamay Jadi Saksi Peresmian EIGERIAN Yogyakarta
Selanjutnya, jurnalis dari berbagai media berbasis di Yogyakarta ini bergerak menuju Magelang, Jawa Tengah. Setelah menyusuri Jalan Klangon-Dekso, berhenti di Gerbang Samudra Raksa di perbatasan Kulon Progo-Magelang. Lalu, mampir ke Museum Diponegoro di Magelang.
Didampingi petugas guide, para jurnalis diajak menuju ruangan yang menjadi saksi Pangeran Diponegoro dijebak setelah dilangsungkan perundingan dengan Jenderal De Kock.
Di dinding sebelah pintu masuk terdapat papan bertuliskan “Diponegoro, lahir di Yogyakarta, 11 November 1785, mulai peperangan di Tegalrejo 20 Juli 1825. Kena siasat Belanda, Magelang 28 Maret 1830. Wafat di Makasar pada 8 Januari 1855”.
Baca Juga: MilkLife Soccer Challenge 2025 - 2026 Bidik Pesepakbola Putri di 10 Kota, Berikut Jadwal Lengkapnya
Di ruangan berukuran sekitar 36 meter persegi tersebut terdapat barang-barang milik Pangeran Diponegoro.