HARIAN MERAPI - Nilai-nilai religiusitas merupakan kebutuhan internal anak-anak semenjak usia dini dan mereka juga berhak untuk memperoleh pendidikan yang baik, terutama pendidikan religiusitas (keagamaan).
Orang tua berkewajiban memberikan pendidikan yang sebaik-baiknya, terutama
pendidikan keagamaan agar anak-anak ketika mencapai kedewasaannya memiliki fondasi moral dan agama yang tangguh dan komprehensif.
Penanaman nilai-nilai religiusitas sejak dini dipandang sebagai upaya untuk mengubah tingkah laku anak dengan menggunakan bahan atau materi yang
terkandung di dalam ajaran agama itu sendiri.
Baca Juga: Tempat ibadah sebagai pusat pendidikan anak yang keempat
Kunci keberhasilan penanaman nilai religiusitas dalam keluarga adalah: (1) konsistensi: Konsistensi dalam menjalankan ajaran agama dan nilai-nilai religius sangat penting untuk membentuk karakter anak yang baik,
(2) kesabaran: Orang tua harus sabar dalam mengajarkan nilai-nilai religius
kepada anak-anak mereka, karena proses ini membutuhkan waktu dan usaha yang terus-menerus, dan
(3) kasih sayang: Orang tua harus menunjukkan kasih sayang dan perhatian kepada anak-anak mereka, sehingga mereka dapat merasa nyaman dan aman dalam menjalankan ajaran agama.
Para ahli pendidikan menjabarkan ada beberapa strategi di dalam melakukan internalisasi nilai-nilai religiusitas dalam rangka membantuk karakter anak; yakni:
Pertama, keteladanan. Keteladanan memiliki nilai yang sangat penting dalam pendidikan religiusitas. Memperkenalkan peri laku yang baik melalui keteladanan sama halnya dengan memahami sistem nilai dalam bentyuk yang nyata.
Strategi dengan keteladanan adalah internalisasi nilai-nilai religiusitas dengan memberikan contoh kongkrit kepada anak-anak yang sedang berkembang menuju kedewasaannya.
Kedua, pembiasaan. Pembiasaan adalah perbuatan yang dilakukan secara berulang-ulang sehingga menjadi mudah untuk dikerjakan.
Mendidik dengan strategi pengulangan dan pembiasaan adalah mendidik dengan cara memberikan latihan-latihan dan membiasakan untyuk dilakukan setiap hari.
Baca Juga: Tarif Kereta Ekonomi Generasi Terbaru dari Jakarta Dibanderol Mulai Rp100 Ribuan hingga 31 Juli 2025
Apabila anak didik dibiasakan untuk memiliki karakter yang mulia sejak usia dini, maka karakter yang baik itu akan mempribadi daklam arti akan dimilikinya secara lebih kuat dan relatif permanen.