LEBARAN tahun ini masih diwarnai kejadian pencurian di rumah kosong, lantaran pemiliknya pergi Syawalan. Tentu bukan Syawalan-nya yang salah, melainkan orangnya yang kurang teliti atau bahkan abai terhadap keamanan barangnya. Namun, ada pula yang telah berusaha mengamankan rumah, dengan cara menggembok gerbang maupun pintu, tetap saja kebobolan.
Ini pula yang dialami Dwi Nuryadin (41), PNS warga Gandok, Timbulharjo, Sewon Bantul. Ia sudah mengunci seluruh pintu rumah dan menggembok gerbang, namun tetap saja kebobolan. Ketika keluarganya meninggalkan rumah untuk Syawalan, siang hari bolong, rumahnya disatroni maling. Dwi mengetahui itu dari tetangganya yang meneleponnya bahwa ada yang tidak beres dengan rumahnya.
Saat tetangga menelepon, rumah Dwi sudah diobrak-abrik pencuri. Pencuri mengambil tas berisi laptop serta uang sekitar Rp 3 juta. Lantas, siapa pencurinya ? Polisi masih menyelidiki kasus tersebut. Boleh jadi, pelakunya adalah orang yang sudah mengenal rumah Dwi, apalagi pelaku sangat berani beraksi di siang hari bolong.
Kasus tersebut menunjukkan bahwa orang yang sudah berusaha mengamankan propertinya, pun bisa kebobolan. Apalagi, bila rumah tidak dikunci dan pintu gerbang tidak digembok, pencuri akan lebih leluasa mengacak-acak rumah korban.
Pelaku yang membobol rumah Dwi Nuryadin tergolong nekat. Pertama, ia beraksi di siang hari bolong. Kedua, pelaku masih harus merusak gembok gerbang dan merusak pintu kamar yang terkunci. Tentu itu membutuhkan proses.
Pertanyaannya, apakah tak ada satupun tetangga Dwi Nuryadin yang melihat pelaku saat beraksi ? Mungkin saat itu suasana kampung sepi, karena aktivitas warga terkonsentrasi pada acara Syawalan. Akibatnya, mereka tidak ‘ngeh’ atau curiga ketika ada orang asing masuk. Orang asing masuk dikiranya kerabat, sehingga dibiarkan saja. Namun, kalau sudah mencongkel-congkel pintu, merusak gembok, tentu patut dicurigai.
Baca Juga: Film Godaan Setan yang Terkutuk segera tayang di bioskop mulai 15 Mei, siapkan mental Anda
Untuk mengungkap kasus tersebut, polisi sebaiknya memeriksa CCTV di sekitar lokasi, seandainya ada, serta memeriksa saksi di sekitar lokasi. Jika rumah sudah dikunci saja bisa dibobol, lantas bagaimana cara mengamankannya ?
Cara paling aman adalah dengan menitipkan rumah kepada tetangga terdekat yang dapat dipercaya. Ini tak mudah dilakukan bila hubungan antartetangga kurang baik atau cuek. Paling tidak, dipasang kamera CCTV di sekitar lokasi guna memantau siapa saja orang yang berlalu lalang di sekitar lokasi. (Hudono)