mimbar

Kunci kebahagiaan hidup: membangun rasa kesetiakawanan dan suka bersedekah

Senin, 7 Oktober 2024 | 17:00 WIB
Dr. H. Khamim Zarkasih Putro, M. Si. Ketua Pusat Studi Kebudayaan Indonesia Pengembangan Pendidikan dan Pemberdayaan Masyarakat dan Keagamaan (KIP3MK) UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Ketua Dewan Pendidikan Kota Yogyakarta, Dewan Pensehat Paguyuban Keluarga Sakianah Teladan Nasional (KST) Provinsi DIY (Dok. Pribadi)

HARIAN MERAPI - Kunci kebahagiaan hidup adalah membangun rasa kesetiakawanan dan suka bersedekah.

Kesetiakawanan adalah perasaan seseorang yang bersumber dari rasa cinta kepada kehidupan
bersama atau sesama teman sehingga diwujudkan dengan amal nyata berupa pengorbanan dan
kesediaan menjaga, membela, membantu, maupun melindungi terhadap kehidupan bersama.

Berkaitan dengan kesetiakawanan sosial ini Allah SWT berfirman: “Dan belanjakanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang kematian kepada salah seorang di antara kamu, lalu ia berkata: “Ya Rab-ku, mengapa Engkau tidak menangguhkan (kematian)ku sampai waktu yang dekat dan aku termasuk orang-orang yang saleh?” (QS Al-Munafiqun, 63:10).

Baca Juga: Hujan sudah mulai turun, sebagian wilayah Banyumas masih alami krisis air bersih

Sabda Rasulullah Muhammad SAW: “Jagalah diri kalian dari api neraka, meski hanya dengan
bersedekah sepotong korma.” (HR Bukhari-Muslim).

Sungguh sangatlah besar faedah bersedekah sebagai realisasi dari kesetiakawanan sosial, karena sangat bermanfaat bagi kehidupan kita di dunia maupun di akhirat.

Kesetiakawanan sosial atau rasa solidaritas sosial merupakan potensi spritual, komitmen bersama sekaligus jati diri bangsa Indonesia sebagai bangsa yang Berketuhanan Yang Maha Esa.

Oleh karena itu kesetiakawanan sosial merupakan nurani bangsa Indonesia yang merupakan suatu implementasi dari sikap dan perilaku yang dilandasi oleh pengertian, kesadaran, keyakinan tanggung jawab dan partisipasi sosial sesuai dengan kemampuan dari masing-masing.

Baca Juga: Hati-hati tinggalkan sepeda motor di sembarang tempat, ditinggal berkebun pun digasak maling

Semangat kebersamaan, kerelaan untuk berkorban demi sesama, kegotongroyongan dalam
kebersamaan dan kekeluargaan merupakan nilai-nilai dasar kesejahteraan sosial, modal sosial (social capital) yang ada dalam umat dan bangsa yang harus terus-menerus digali, dikembangkan dan didayagunakan dalam mewujudkan tujuan pembangunan nasional sebagaimana dirumuskan dalam sila kelima Pancasila yakni Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Sebagai nilai dasar kesejahteraan sosial, kesetiakawanan sosial harus terus direvitalisasi sesuai dengan kondisi aktual bangsa dan diimplementasikan dalam wujud nyata dalam kehidupan
sehari-hari.

Kesetiakawanan sosial merupakan nilai yang bermakna bagi setiap bangsa yang ingin mensejahterakan segenap warganya. Jiwa dan semangat kesetiakawanan sosial dalam kehidupan
bangsa dan masyarakat Indonesia pada hakekatnya sangat ditekankan dalam ajaran Islam.

Sabda Nabi Muhammad SAW: “Sesungguhnya Allah mencintai hamba yang bertakwa,
senantiasa merasa cukup dan tersembunyi dalam beramal” (HR Muslim). Hadits yang lain :
“Seseorang yang bersedekah secara tersembunyi, sampai-sampai tangan kirinya tidak mengetahui yang disedekahkan tangan kananya.” (HR Bukhari-Muslim).

Baca Juga: Rayakan Keindahan Budaya Jawa, adidas Luncurkan Koleksi Java

Ditegaskan juga bahwa kedermawanan sosial tidak akan mengurangi kekayaan seseorang, sebagaimana Sabda Rasulullah SAW: “Tidaklah sedekah itu mengurangi harta.” (HR Muslim).

Halaman:

Tags

Terkini

'Ke-Empu-an' perempuan dalam Islam

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:00 WIB

Doa-doa mustajab dalam Al-Quran dan Al-Hadits

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:00 WIB

Pesan-pesan Al-Quran tentang menjaga kesehatan jiwa

Jumat, 19 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tasamuh dalam beragama

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:00 WIB

Keutamaan membaca dan tadabbur Al-Quran

Selasa, 16 Desember 2025 | 17:00 WIB

Manajemen hati untuk raih kebahagiaan sejati

Senin, 15 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tujuh kunci masuk ke dalam pintu Surga-Nya

Minggu, 14 Desember 2025 | 17:00 WIB

Peran orang tua dalam pembentukan generasi berkualitas

Sabtu, 13 Desember 2025 | 17:00 WIB

Lima pinsip dasar perlindungan HAM dalam Islam

Kamis, 11 Desember 2025 | 17:00 WIB

Keutamaan berlomba-lomba dalam kebaikan dan ketakwaan

Rabu, 10 Desember 2025 | 17:00 WIB

HAM dalam perspektif Islam

Selasa, 9 Desember 2025 | 17:00 WIB

Membangun keluarga samara dalam Al-Quran dan Sunnah

Sabtu, 6 Desember 2025 | 17:00 WIB

Sepuluh sifat istri shalehah pelancar nafkah suami

Kamis, 4 Desember 2025 | 17:00 WIB

Rahasia keberhasilan dakwah Nabi Muhammad SAW

Sabtu, 29 November 2025 | 17:00 WIB

Sembilan kekhasan dan keunikan masa remaja

Jumat, 28 November 2025 | 17:00 WIB