HARIAN MERAPI - Pada dasarnya cinta dan kasih termasuk dari bagian hidup
seseorang. Tidak mungkin seseorang hidup tanpa cinta dan kasih dari orang-orang di sekitarnya,
terutama dari lingkungan terkecilnya yakni keluarga.
Ketahanan keluarga yang tangguh akan membawa kepada ketahanan nasional yang kuat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Ketahanan keluarga adalah kemampuan keluarga untuk menangkal atau melindungi diri dari
berbagai permasalahan atau ancaman kehidupan baik yang datang dari dalam keluarga itu sendiri
maupun dari luar keluarga seperti lingkungan, komunitas, masyarakat, maupun negara.
Baca Juga: Jessica Kumala Wongso keluar dari penjara, Ditjen Pemasyarakatan : Jessica bebas bersyarat
Setidaknya ada lima aspek ketahanan keluarga dalam berumah tangga, yaitu memiliki kemandirian nilai, kemandirian ekonomi, tahan menghadapi goncangan keluarga, keuletan dan ketangguhan dalam memainkan peran sosial dan mampu menyelesaikan problema yang dihadapi.
Kitab Suci Al-Qur’an telah memberikan pedoman secara detail bagaimana membina dan
mengembangkan cinta dan kasih sayang dalam keluarga sehingga mampu melahirkan ketahanan
nasional yang tangguh serta dinamis; yakni:
Pertama, Allah mengingatkan kita akan kebijaksanaan dan kasih sayang-Nya yang
menciptakan pasangan hidup untuk setiap manusia dan untuk memahami pentingnya hubungan yang saling melengkapi antara dua insan yang menyatu.
Firman Allah SWT: “Dia Pencipta langit dan bumi. Dia menjadikan kalian dari jenis kalian sendiri menjadi pasangan hidup, dan dari jenis binatang ternak juga menjadi pasangan hidup. Melalui pernikahan tersebut, Dia memperbanyak kalian. Tidak ada yang serupa dengan-Nya, dan Dialah yang Maha Mendengar dan Melihat.” (QS. Asy-Syura; 42:11).
Baca Juga: Muhaimin Iskandar: PKB Bukan Milik NU
Kedua, Allah menciptakan pasangan hidup dari jenismu sendiri, yang tidak hanya memberikan kebahagiaan dan kedamaian tetapi juga membangun rasa cinta dan kasih sayang di antara
pasangan itu.
Firman Allah SWT: “Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan
untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir.” (QS. Ar-Rum; 30:21).
Ketiga, perintah untuk bermohon kepada-Nya dengan penuh harap, memohon anugerah-Nya
untuk diberikan pasangan hidup yang setia dan keturunan yang menjadi penyejuk hati mereka.
Firman Allah SWT: “Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa.” (QS. Al-Furqan; 25:74).
Baca Juga: Wapres Berharap Konstitusi Jadi Pondasi Kokoh Wujudkan Indonesia Emas 2045
Keempat, hidup berkeluarga sering kali merasakan kelelahan dan kesedihan. Namun Allah
SWT memberikan harapan bahwa Dia selalu bersama kita dalam setiap langkah perjalanan kita. Pesan ini adalah sebuah panggilan untuk melawan keterpurukan dan menjaga hati tetap tegar dalam mengarungi hidup berkeluarga, karena Allah ada di setiap keluarga orang-orang yang beriman.