INI termasuk peristiwa langka, karena jarang terjadi . Pengendara motor, baik yang memboncengkan maupun diboncengkan tabrakan dengan truk. Motor terpental, sedang dua pengendaranya masuk kolong truk.
Luar biasanya, kedua orang tersebut selamat, meski mengalami luka. Bagaimana mungkin korban yang sudah masuk di kolong truk bisa selamat ? Itulah faktanya, karena memang Tuhan belum menghendaki nyawanya melayang.
Peristiwa tersebut terjadi di Jalan Raya Sampakan-Ngablak, tepatnya di depan pabrik DYT, Sitimulyo, Piyungan Bantul baru-baru ini. Ya, dalam kecelakaan tersebut tak ada korban jiwa, melainkan hanya luka-luka. Tentu ini menjadi pelajaran berharga, baik bagi sopir truk maupun pengendara motor. Lantas, siapa yang salah dalam kejadian tersebut, biarlah polisi yang menentukannya.
Baca Juga: Piala Presiden 2024, tuan rumah Bali United dibekuk Madura United denan skor 2-3
Jalanan memang menjadi tempat yang sangat rawan, apalagi banyak kendaraan besar berlalu lalang di tempat itu. Biasanya ketika motor berhadapan dengan truk, lebih baik kendaraan yang kecil mengalah. Meski sebenarnya, kendaraan besar tak selalu benar, sebab terkadang justru berbuat semena-mena.
Kecelakaan yang terjadi di Jalan Raya Sampakan-Ngeblak ini banyak mengundang perhatian masyarakat khususnya netizen. Mereka lebih tertarik melihat mengapa dua emak-emak yang berboncengan sepeda motor itu selamat. Padahal, bila melihat posisi mereka yang masuk kolong truk namun selamat adalah kondisi yang luar biasa. Ini tak perlu dikaitkan dengan klenik atau sejenisnya. Memang Tuhan belum menghendaki mereka tewas.
Polisi tentu juga akan memeriksa sopir truk , apakah saat mengemudi dalam kondisi mengantuk. Jika benar mengantuk dan tetap mengemudi hingga mengakibatkan kecelakaan, maka sopir dapat disalahkan atau dipidanakan. Tindakan sopir masuk kategori lalai atau kelalaian yang menyebabkan orang lain celaka. Di sisi lain, dua emak-emak yang menjadi korban kecelakaan itu boleh jadi sedang tidak konsentrasi sehingga menjadi sasaran truk nyelonong.
Baca Juga: Persiapan terus dikebut, Presiden Jokowi akan berkantor di IKN mulai 28 Juli
Seperti sering kita saksikan, acap orang yang tertib berlalu lintas, masih saja celaka. Ini akibat pengguna jalan lainnya yang sembrono tak memperhatikan keselamatan orang lain. Meski begitu, sikap kehati-hatian, tidak grusa-grusu, amatlah penting untuk mencegah terjadinya kecelakaan yang lebih fatal. Taati rambu lalu lintas, jangan ngebut, dan tengok kiri kanan sebelum menyeberang. Itu adalah upaya untuk mencegah terjadinya kecelakaan. (Hudono)