PEMERINTAH kini sedang serius memberantas perjudian online atau judol. Judol akan membuat pelakunya melarat dan berimplikasi pada tindak pidana lain, pencurian, bahkan pembunuhan. Selain judol pemerintah juga serius memberantas penyalahgunaan narkoba.
Kejahatan yang disebut terakhir ini tak kalah seriusnya, karena bisa meruntuhkan sendi negara. Apalagi, bila pelakunya adalah generasi muda, dampaknya jauh lebih serius. Sebab, mereka menjadi tumpuan keberlangsungan hidup negara.
Dalam laporannya, Badan Narkotika Nasional Provinsi DIY (BNNP DIY) berhasil mengungkap 12 kasus narkoba pada periode Januari-hingga Juni 2024. Dari jumlah tersebut, sembilan orang tersangka adalah pengedar, satu orang perantara jual beli dan dua orang pengguna.
Baca Juga: Jangan buru-buru beli kendaraan secara kredit, simak tips berikut ini
Mereka mendapatkan barang dari luar DIY, kemudian diedarkan di Yogya dan sekitarnya melalui media sosial (medsos).
Yogya selalu menjadi daerah tujuan peredaran narkoba, kalau dulu baru sebatas tempat untuk transit. Mengapa ?
Karena saat itu Yogya belum menjadi target edar narkoba, mungkin lantaran konsumennya tidak sebanyak kota besar lainnya di Indonesia. Namun, faktanya, hampir setiap hari ada kasus narkoba yang terjadi di Yogya dan sekitarnya. Bahkan, kebanyakan yang terlibat adalah remaja atau generasi muda.
Baca Juga: Piala Presiden 2024, tuan rumah Bali United dibekuk Madura United denan skor 2-3
Dengan kondisi tersebut, maka aparat penegak hukum, dalam hal ini BNNP DIY harus serius memberantas narkoba hingga ke akar-akarnya. Kita mengapresiasi petugas yang berhasil menangkap sembilan pengedar dan seorang perantara. Karena dari mereka-lah barang tersebut bisa sampai ke konsumen.
Tentu yang diharapkan petugas tak hanya menekankan aspek penindakan saja, melainkan yang tak kalah penting pencegahan. Yakni bagaimana agar narkoba tak dapat diakses oleh pelaku. Bila akses tersebut ditutup, maka paling tidak dapat mengurangi atau meminimalkan kasus penyalahgunaan. Tentu berbeda dengan narkoba untuk kepentingan kesehatan, yang distribusinya dilakukan secara terbatas dan selektif.
Lebih penting lagi, pencegahan yang dilakukan di lingkungan masyarakat hendaknya benar-benar efektif, jangan hanya sekadar slogan. Kampung bebas narkoba yang terpampang di sejumlah kawasan hendaknya bena-benar dipatuhi.
Baca Juga: Jenazah Wapres ke-9 Hamzah Haz dimakamkan di sebuah pendopo kecil di Kawasan Puncak Bogor
Berkaitan itu sangatlah penting partisipasi warga untuk melaporkan bila menemukan orang yang dicurigai mengonsumsi atau mengedarkan narkoba. Artinya, tak cukup hanya mengandalkan polisi yang notabene personelnya sangat terbatas. Narkoba harus dilawan secara bersama. (Hudono)