HARIAN MERAPI - Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia belajar berarti berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu, berlatih, berubah tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman.
Belajar adalah suatu aktivitas di mana terdapat sebuah proses dari tidak tahu menjadi tahu, tidak mengerti menjadi mengerti, tidak bisa menjadi bisa untuk mencapai hasil yang optimal.
Belajar adalah proses untuk mencapai jalan kesuksesan, dengan belajar seseorang mampu menerjemahkan, memahami, dan meneliti, serta dapat bijaksana dalam menyikapi segala yang dihadapi dalam hidup serta kehidupannya.
Baca Juga: Masyarakat diimbau melakukan deteksi dini gangguan tiroid, begini caranya
Di dalam anak belajar, dikenal adanya bermacam-macam kegiatan yang memiliki corak yang
berbeda antara satu anak dengan yang lainnya. Keanekaragaman jenis belajar ini muncul sejalan
dengan kebutuhan kehidupan manusia yang juga berkembang dan bervariasi.
Setidaknya ada delapan jenis belajar anak-anak di sekolah yang perlu dicermati. Salah satunya adalah problem solving (pemecahan masalah); yakni belajar dengan menggunakan pendekatan ilmiah atau berfikir secara sistematis, logis, teratur, dan teliti.
Metode pemecahan masalah dengan menggunakan metode dalam kegiatan pembelajaran dengan jalan melatih anak menghadapi berbagai masalah baik itu masalah perorangan maupun kelompok untuk dipecahkan sendiri atau secara bersama-sama.
Adapun jenis-jenis belajar anak di sekolah yang lain yang penting untuk dicermati bersama
adalah:
Baca Juga: Jangan lengah awasi anak, bisa berakibat seperi ini
Pertama, belajar abstrak. Menurut Nurjan, belajar abstrak adalah pembelajaran yang
mempelajari perihal konsep dan teori-teori akan suatu hal. Beberapa contoh belajar abstrak meliputi belajar matematika, kimia, kosmografi, astronomi, dan ilmu agama seperti ilmu tauhid dan sejenisnya.
Tujuannya adalah untuk memperoleh pemahaman dan pemecahan masalah-masalah yang tidak nyata.
Kedua, belajar keterampilan. Belajar keterampilan adalah suatu sistem, metode dan teknik
yang baik dikuasai oleh siswa tentang materi pengetahuan atau materi belajar yang disampaikan oleh guru secara tangkas, efektif dan efisien, yang tentunya keterampilan belajar tersebut harus dilatihkan sehingga siswa menjadi terampil dalam menjalani berbagai keterampilan yang dibutuhkan bagi perkembangan hidupnya.
Ketiga, belajar sosial. Ciri-ciri Teori Belajar Sosial: (1) fokus utama pembelajaran adalah
pengamatan dan peniruan, (2) tingkah laku model (contoh) bisa dipelajari melalui bahasa, teladan, nilai, dan lain-lain, dan (3) siswa bisa meniru suatu kemampuan atau perilaku dari
kejadian yang dialami orang lain atau dari hal yang diperagakan oleh guru sebagai model.
Baca Juga: Pengumuman! Pendakian Gunung Dempo di Pagar Alam ditutup selama sepekan, ini sebabnya
Tujuan belajar sosial adalah untuk menguasai pemahaman dan kecakapan dalam masalah-masalah sosial.