HARIAN MERAPI - Hidup yang bermakna menurut Bastaman adalah corak kehidupan yang sarat dengan kegiatan, penghayatan, dan pengalaman-pengalaman yang bermakna, yang apabila hal itu terpenuhi akan menimbulkan perasaan-perasaan bahagia dalam kehidupan seseorang.
Kebahagiaan itu milik orang-orang yang dapat bersyukur, yakni mereka yang mengakui dan menyadari bahwa Allah SWT telah memberinya nikmat yang sangat banyak, menyebut-nyebut nikmat yang diberikan Allah dan menunjukkan rasa syukur dalam bentuk ketaatan kepada Allah, Tuhan Semesta Alam.
Merasa bahwa apa yang dilakukan memiliki tujuan dan makna nyata yang penting bagi diri
seseorang dapat membuat perbedaan besar dalam hidupnya.
Itu akan membuat seseorang lebih bersemangat setiap harinya dan tak sabar ingin menjalani hari-harinya dengan penuh keceriahan dan kebahagiaan. Dalam situasi yang seperti itu, seseorang mungkin akan selalu merenungkan arti hidup yang telah dijalani.
Bisa jadi juga seseorang sedang memprotes diri sendiri karena menjalani hidup yang
sama sekali tak bermakna. Agar hidup lebih bisa dinikmati dan bermakna, semestinya harus berangkat dari motivasi untuk berubah lebih baik melalui cara-cara sebagai berikut:
Pertama, ingin memberikan yang terbaik. Jika anda seorang pendakwah misalnya, yang
memotivasi anda adalah keinginan untuk memberikan yang terbaik untuk tercapainya tujuan dakwah yang telah dicanangkan.
Seorang pendakwah akan senantiasa berusaha melakukan tindakan yang terbaik,
memberikan segenap waktu, tenaga, harta, jiwa dan raga dan semua fasilitas kehidupan yang dimilikinya demi suksesnya dakwah yang dilakukannya. Motivasi diri seperti ini penting dalam upayanya memberikan kemaslahatan kepada banyak orang.
Baca Juga: Orangtua sibuk dengan pekerjaan hingga abai pada keluarga, anak pun terlibat klitih
Kedua, ingin memberikan teladan. Keteladanan adalah “making something as an example”
(menjadikan sesuatu sebagai teladan). Dengan demikian keteladanan adalah segala sesuatu yang terkait dengan perkataan, perbuatan, sikap, dan perilaku seseorang yang dapat ditiru atau diteladani oleh pihak lain.
Pada diri seseorang, teristimewa mereka yang banyak berkecimpung di berbagai kegiatan sosial kemasyarakatan harus terpatri keyakinan bahwa dirinya harus dapat dijadikan sebagai teladan bagi lingkungan sekitarnya.
Ketiga, ada hasil yang jelas manfaatnya. Seseorang akan termotivasi sangat kuat dalam suatu aktifitas apabila dirinya meyakini bahwa dari aktifitas yang sedang dilakukan akan mendatangkan kemanfaatan yang jelas dan pasti.
Sebaliknya manakala seseorang tidak memiliki keyakinan akan kemanfaatan kegiatan yang dilakukannya, dia akan melaksanakan kegiatan secara ogah-ogahan tanpa motivasi diri yang kuat. Mencari dan menemuan kemanfaatan suatu aktifitas merupakan kegiatan utama untuk meningkatkan motivasi diri.
Baca Juga: Lulusan sarjana sulit cari kerja malah sukses jadi juragan warung tenda
Keempat, ingin tunaikan kewajiban dengan baik. Kewajiban yang diemban seseorang harus
ditunaikan dengan baik penuh tanggung jawab. Seoarng guru di sekolah misalnya harus memiliki visi yang jelas dalam bekerja yakni mencerdaskan kehidupan bangsa.