HARIAN MERAPI - Ada tujuh sifat istri shalehah yang memperlancar nafkah suami, salah satunya pandai bersyukur.
Banyak suami yang mungkin tidak tahu bahwa rezeki atau nafkahnya yang lancar selama ini dengan izin Allah SWT atas peran istri yang shalehah. Memang tidak bisa dilihat secara kasat mata, namun bisa dijelaskan secara spiritual bahwa istri yang shalehah pembawa kebahagiaan keluarga.
Memang benar bahwa di dalam Islam, salah satu kunci untuk mewujudkan rumah tangga yang harmonis adalah istri yang sholehah. Menjadi istri yang sholehah yang akan memperlancar rezeki suami memang menjadi idaman semua perempuan.
Istri yang seperti ini akan menjadi wasilah untuk membawa seluruh anggota keluarga untuk masuk surga secara bersama-sama. Di antara sifat istri shalehah yang mengantarkan kelancaran rezeki dan nafkah suami adalah:
Pertama, istri yang pandai bersyukur. Istri yang bersyukur atas segala karunia Allah pada hakikatnya dia sedang mengundang tambahan nikmat untuk suaminya, termasuk rezeki. Punya suami, bersyukur. Menjadi ibu, bersyukur. Anak-anak bisa mengaji, bersyukur. Suami memberikan nafkah, bersyukur.
Firman Allah SWT: “Dan ingatlah ketika Tuhanmu memaklumkan: jika kalian
bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu dan jika kamu mengingkari (nikmatKu) maka sesungguhnya adzabku sangat pedih” (QS. Ibrahim; 14:7).
Kedua, istri yang tawakkal kepada Allah. Di saat seseorang bertawakkal kepada Allah, Allah akan mencukupi rezekinya.
Baca Juga: Pemerintah butuh 9 juta talenta digital, ini spesifikasinya
Firman Allah SWT: “Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya.” (QS. Ath-Thalaq; 65:3).
Jika seorang istri bertawakkal kepada Allah, sementara dia tidak bekerja, dari mana dia dicukupkan rezekinya. Allah akan mencukupkannya dari jalan lain, tidak selalu harus langsung diberikan kepada wanita tersebut.
Bisa jadi Allah akan memberikan rezeki yang banyak kepada suaminya, lalu suami tersebut memberikan nafkah yang cukup kepada dirinya.
Ketiga, istri yang baik agamanya. Rasulullah menjelaskan bahwa wanita dinikahi karena empat perkara. Karena hartanya, kecantikannya, nasabnya dan agamanya. “Pilihlah karena agamanya, niscaya kamu beruntung” (HR. Bukhari dan Muslim).
Baca Juga: Siap tangani caleg depresi akibat gagal jadi anggota dewan, ini yang dilakukan Dinkes Bantul
Coba kita perhatikan, insya Allah tidak ada satu pun keluarga yang semua anggotanya taat kepada Allah kemudian mereka mati kelaparan atau nasibnya mengenaskan.