Seseorang tidak dibebani lebih dari kesanggupannya. Janganlah seorang ibu menderita karena anaknya dan jangan pula seorang ayah (menderita) karena anaknya.
Ahli waris pun (berkewajiban) seperti itu pula. Apabila keduanya ingin menyapih dengan persetujuan dan permusyawaratan antara keduanya,
maka tidak ada dosa atas keduanya.” (QS. Al-Baqarah; 2:233).
Baca Juga: Raih Penghargaan ADWI 2023, Kampung Wisata Purbayan Tonjolkan Pengalaman bagi Wisatawan
Ketiga, memberikan pemeliharaan dan perawatan kesehatan. Merupakan suatu kewajiban seorang ibu untuk memberikan pemeliharaan yang baik kepada bayi dan anak-anaknya.
Memang dalam waktu beberapa hari setalah melahirkan, seorang ibu banyak membutuhkan hajat bantuan dari orang lain; apakah itu dokter, bidan, perawat, atau sanak saudara.
Namun demikian, setelah kesehatannya berangsur pulih, memelihara bayi semisal memandikan, memopoki, menceboki dan lain-lain harus diselesaikan sendiri
olehnya.
Oleh karena itu, bagi seorang ibu yang melahirkan di rumah sakit atau klinik bersalin harus belajar juga berbagai ilmu praktis yang berhubungan dengan pengasuhan bayi dan anak.
Keempat, memberikan makanan yang halal dan bergizi tinggi. Di antara hal-hal yang mendapatkan perhatian dalam hal mendidik dan membesarkan anak adalah kondisi mental-psikologis anak-anak.
Makanan (gizi) yang baik dan halal merupakan kata kunci bagi upaya memperoleh kondisi mental-psikologis yang baik. Dan hal ini harus dimulai sejak anak masih dalam kandungan dan diusahakan terus sepanjang hidup manusia.
Baca Juga: Begini keseruan Kopi Fest Indonesia 2023, berkumpulnya para penggemar kopi di Semarang
Makanan yang dalam agama Islam adalah makanan yang bergizi dan halal, sebagaimana firman-Nya: “Makanlah olehmu makanan yang baik dan juga halal dan kerjakanlah amal shaleh”. (QS. Al-Mukminun, 23:51)
Kelima, memberikan pendidikan dan pegajaran sejak dini. Hal ini dimaksudkan untuk melatih anak agar panca indera dan alat penalarannya dapat berfungsi lebih baik, sehingga dapat mencerna pendidikan dan pengajaran yang didapatkan.
Para pakar psikologi sepakat bahwa pendidikan yang diberikan sejak dini akan selalu membekas pada diri anak dan menjadi modal untuk perkembangan pada
fase-fase berikutnya.
Oleh karena itu, usahakanlah setiap saat agar anak selalu hidup dalam suasana
edukasi yang kondusif.
Ingat, pendidikan yang salah yang diterapkan pada anak-anak sejak masa bayinya sama halnya dengan membuang percua bayi yang sudah dilahirkan. (Oleh : Dr. H. Khamim Zarkasih Putro, M. Si) *