HARIAN MERAPI - Bagaimana cara meraih lima hidayah ilahi dengan usaha dan doa?
Secara bahasa, hidayah berasal dari bahasa Arab; hada, hudan atau hidayah yang artinya memberikan petunjuk, lawan kata menyesatkan.
Sedangkan menurut istilah, Rasyid Ridha menjelaskan bahwa hidayah adalah petunjuk atau bimbingan halus yang memungkinkan penerimanya dapat melakukan sesuatu yang mereka kehendaki.
Baca Juga: Sembilan perwujudan perilaku belajar anak, di antaranya kebiasaan dan keterampilan
Oleh karena itu, melalui pertolongan Allah, manusia berusaha untuk dipimpin pada jalan yang benar sampai manusia mencapai kesempurnaan dirinya.
Manusia benar-benar membutuhkan petunjuk dan penerangan dari Allah dalam urusan sehar-hari. Untuk itu manusia harus berusaha mencari ilham, pertolongan, dan hidayah dari Allah, sebagaimana firman-Nya:
“Tunjukilah kami jalan yang lurus. (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan jalan mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) meeka yang sesat”. (QS. Al-Fatihah; 1:6-7).
Menurut Syekh Ahmad Mustafa Al-Maraghi, ada lima macam hidayah yang dianugerahkan kepada manusia; yaitu hidayat ilhami, hidayah hawasyi, hidayah aqli, hidayah adyani, dan hidayah taufiqi.
Senada dengan iyu, Muhammad Abduh dalam Tafsir Al-Manar, menyatakan bahwa hidayah yang diberikan Allah kepada semua makhhik-Nya itu dalam lima bentuk:
hidayah al-wijdan atau hidayah al-ilham (isntink, naluri), hidayah al-hawas (indera), hidayah al-'aql (akal rasio), hidayah al-wahyi (wahyu, agama) dan hidayah al-
tawfiq atau al-ma'unah.
Baca Juga: Nama PRSI berubah menjadi Akuatik Indonesia, berikut logo barunya
Syekh Thantawi Jauhari menyebut hidayah pertama sebagai hidayah gharizah (insting); sejak manusia lahir otomatis ia bernapas, menangis, dan menyusu ke ibunya. Inilah insting untuk mempertahankan hidup.
Hidayah haswasyi adalah pemberian Allah kepada manusia yang berupa panca indra, sebagaimana firman-Nya:
“Bukankah Kami telah memberikan kepadanya dua buah mata. lidah dan dua buah bibir. Dan Kami telah menunjukkan kepadanya dua jalan”. (QS. Al-Balad; 90:8-10).
Hidayah yang ketiga adaah hidayah aqli, yakni hidayah akal budi atau budaya manusia.