Dan juga firman Allah SWT: “Dan berikanlah haknya kepada kerabat dekat, juga kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalana; dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros”. (QS. Al-Isra’; 17:26).
Baca Juga: Dirlantas Polda DIY: Pemegang SIM Harus Berkompetensi Meski Proses Dipermudah
Kelima, meraih kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.
Istiqomah dengan meniti di jalan Allah Ta’ala yang lurus, membuahkan akibat yang baik dan buah manis berupa kebahagiaan di dunia dan akhirat, keberuntungan yang hakiki, dan kebaikan seluruh urusan seorang hamba, sebagaimana firman-Nya :
“Dan carilah (pahala) negeri akhirat dengan apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu, tetapi janganlah kamu lupakan bagianmu di dunia dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang berbuat kerusakan”. (QS. Al-Qashash; 28:77).
Maka selayaknyalah seseorang yang menginginkan kebahagiaan, keselamatan, dan kebaikan di dunia dan akhirat memperhatikan masalah istiqomah ini dengan sungguh-sungguh, baik dengan mempelajarinya, mengamalkan tuntutannya, maupun menjaga agar tetap istiqomah sampai meninggal dunia, dengan terus menerus hati bersandar kepada Allah Ta’ala semata. Insya Allah! *