HARIAN MERAPI - Lima ciri istiqomah dalam beragama, diantaranya selalu berkata benar dan tidak menggunjing
Orang yang istiqomah selalu kokoh dalam menjaga aqidahnya dan tidak akan goyang keimanannya dalam menjalani tantangan hidup. Pengertian ini didasarkan pada firman Allah SWT:
"Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan 'Tuhan kami ialah Allah, kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka (istiqamah)', maka malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan janganlah kamu takut dan janganlah kamu merasa sedih; dan gembirakanlah mereka dengan jannah yang telah dijanjikan Allah kepadamu". (QS. Al-Fussilat; 41:30).
Baca Juga: Dukung Ruang Aman di Publik, Gojek Konsisten Adakan Bengkel Belajar Mitra
Istiqamah dalam beragama dapat direalisasikan dalam beberapa sikap dan perbuatan; yakni:
Pertama, senantiasa berkata benar dan tidak menggunjing, sebagaimana firman-Nya:
“Dan apabila kamu berkata, maka hendaklah kamu berlaku adil, kendatipun ia adalah kerabat(mu), dan penuhilah janji Allah. Yang demikian itu diperintahkan Allah kepadamu agar kamu ingat”. (QS. Al-An’am; 6:152).
Juga firman-Nya: “Dan janganlah menggunjingkan satu sama lain.” (QS. Al-Hujurat; 49:12).
Kedua, menghindari prasangka buruk dan tidak mengejek orang lain, sebagaimana firman-Nya: “Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa”. (QS Al-Hujurat; 49:12).
Juga firman-Nya: “Dan janganlah suka mencela dirimu sendiri dan janganlah memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan”. (QS. Al-Hujurat; 49:11).
Baca Juga: Penyalahgunaan Tanah Kas Desa, Mini Soccer di Maguwoharjo Disegel Satpol PP DIY
Ketiga, membatasi pandangan mata/pejamkanlah dari hal-hal yang terlarang, sebagaimana firman-Nya:
“Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: ‘Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apayang mereka perbuat”. (QS. An-Nur; 24:30).
Keempat, infaq fi sabilillah dan tidak boros, sebagaimana firman-Nya:
“Wahai orang-orang yang beriman! Infakkanlah sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untukmu. Janganlah kamu memilih yang buruk untuk kamu keluarkan, padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan memicingkan mata (enggan) terhadapnya. Dan ketahuilah bahwa Allah Maha Kaya, Maha Terpuji”. (QS. Al-Baqarah; 2:267).