AWAS, hati-hati aksi kejahatan modus mencari-cari kesalahan dengan menuduh korbannya nunggak kredit motor. Bahkan penjahat tersebut mengaku-aku sebagai petugas dari Samsat.
Salah seorang korbannya adalah wanita yang kala itu sedang mengendarai motor di perempatan Condongcotor Depok Sleman. Tak hanya menuduh wanita itu menunggak kredit, tapi malah mencuri motor, lantaran menolak menyerahkan kepada pelaku.
Kasus tersebut viral di media sosial dan mendapat respons dari Polda DIY. Tergambar jelas dalam unggahan akun @merapi_uncover, pelaku memukul wanita tersebut dengan HP lantaran menolak menyerahkan motornya kepada pelaku.
Baca Juga: Rayakan Usia 2 Tahun, JPR dan PBCI Gelar Syawalan Bersama
Unggahan tersebut ternyata banyak mendapat tanggapan dari netizen. Bahkan, ada netizen yang mengaku mengalami nasib yang sama.
Agaknya pelaku sengaja mencari sasaran orang yang lemah, yang sedang sendirian. Namun, mungkin di luar dugaan pelaku, korban perempuan tersebut berani melawan, sehingga membuat pelaku marah. Bila korban panik dan percaya omongan pelaku, aksi begal ini bisa berhasil. Agar meyakinkan pelaku mengaku sebagai petugas dari Samsat.
Bagi orang yang kritis, apa urusannya Samsat dengan tunggakan kredit motor ? Bukankah yang sering menagih kredit motor dari dealer motor ? Namanya saja penjahat, akan selalu berusaha menakut-nakuti korbannya. Awalnya pelaku menggertak, bila gertakan berhasil, maka berlanjut memaksa mengambil motor.
Baca Juga: Detik-detik Bus Terjun ke Sungai di Guci Tegal, 1 Orang Tewas dan 35 Luka Ringan
Inilah yang harus diwaspadai masyarakat, terutama perempuan yang mengendarai motor sendirian di tempat sepi. Sebab, pelaku selalu mengincar calon korbannya yang lemah, terutama wanita. Namun bisa juga korbannya laki-laki, terutama remaja yang masih labil. Begitu pelaku menggertak, mental korban down sehingga memudahkan aksi selanjutnya.
Aksi penjahat dengan modus menggertak seolah-olah korban menunggak kredit motor, memang bukan fenomena baru, namun anehnya, terus saja terjadi dengan berbagai variasi modus, seperti pada kasus di atas. Mengaku sebagai petugas Samsat, adalah variasi modus terbaru, karena biasanya penjahat mengaku dari dealer motor atau debt collector.
Boleh jadi orang tersebut memang dari dealer motor, tapi bisa juga bohong-bohongan. Agaknya, mereka beraksi secara sindikat. Kini menjadi tugas polisi untuk mengungkap jaringan mereka. Aksi mereka sudah kelewatan dan meresahkan masyarakat. Penjahat memang harus dilawan, namun kalau melawan secara sendirian tentu berisiko, sehingga butuh bantuan polisi. (Hudono)