INI peringatan bagi kaum perempuan untuk lebih berhati-hati ketika berada di area publik, apalagi dalam kondisi sepi. Sebab, penjahat kelamin masih gentayangan mencari mangsa. Seperti yang belakangan viral di medsos, seorang perempuan menjadi korban begal payudara di kawasan Babarsari Depok Sleman.
Aksi begal payudara ini terekam CCTV dan diunggah di media sosial. Sayangnya, pelaku yang mengendarai sepeda motor wajahnya kurang terekam jelas. Begitu pula nomor motornya juga kurang jelas. Korban sudah melapor ke polisi. Peristiwa tersebut tentu menjadi pelajaran bagi perempuan untuk lebih berhati-hati.
Kamera CCTV sebenarnya sangat membantu mengungkap kejahatan, termasuk aksi pelecehan seksual yang terjadi di Babarsari Depok Sleman, sayang rekamannya kurang detail, sehingga polisi kesulitan mengidentifikasi pelaku. Tindakan melapor ke polisi tentu benar adanya, agar pelaku segera diburu dan ditangkap.
Baca Juga: Tahan Imbang Everton 2-2, Leicester Keluar dari Zona Degradasi
Kasus begal payudara sebenarnya bukan fenomena baru. Kasus semacamm ini sering terjadi Gunungkidul dan umumnya pelaku menggunakan sepeda motor. Usai beraksi pelaku langsung kabur dan sulit terkejar. Namun, siapa sangka seseorang bakal menjadi korban begal ?
Untuk itulah diperlukan langkah antisipasi, antara lain tidak berada di tempat yang relatif sepi. Kalaupun hendak bepergian, hendaknya ada yang menemani. Lebih penting lagi, jangan memancing atau memberi kesempatan penjahat kelamin untuk beraksi. Sebab, boleh jadi pelaku kejahatan beraksi karena ada aktivitas calon korbannya yang dianggap memancing-mancing, misalnya berpakaian seksi dan sebagainya.
Namun, kalaupun itu terjadi, tentu bukan salahnya korban, kejahatan tetap harus diproses hukum. Pelaku telah melakukan pelecehan seksual dengan meraba atau mencolek anggota tubuh sensitif, termasuk payudara. Orang lebih sering menggunakan istilah begal payudara. Kalau seorang perempuan menjadi korban begal payudara, sebaiknya langsung berteriak minta tolong agar ada orang lain yang peduli dan memberi pertolongan.
Jurus berteriak sangat efektif karena akan membuat pelaku keder dan kabur. Biasanya aksi begal payudara tidak berlangsung lama, melainkan sekejap atau secepat kilat dan pelakunya langsung kabur. Pelaku kejahatan apapun akan ketakutan bila menghadapi massa. Sebab, bila tertangkap pelaku bisa babak belur, bahkan mengalami luka parah karena dihakimi massa. Mereka tentu sudah berhitung agar tidak tertangkap massa.
Tindakan begal payudara masuk kualifikasi pelecehan seksual karena berhubungan dengn kesusilaan atau kesopanan di depan umum. (Hudono)