Keutamaan membaca dan tadabbur Al-Quran

photo author
- Selasa, 16 Desember 2025 | 17:00 WIB
Dr. H. Khamim Zarkasih Putro, M. Si (Dok. Pribadi)
Dr. H. Khamim Zarkasih Putro, M. Si (Dok. Pribadi)

Dengan demikian, membaca dan mentadabburi Al-Qur'an adalah salah satu cara untuk
meningkatkan keimanan, kecerdasan, dan kebahagiaan kita di dunia dan di akhirat.
Berikut ini beberapa ayat Al-Qur’an dan Hadits Nabi tentang keutamaan membaca dan
mentadabburi Al-Qur’an; yakni:

Pertama, ahli Al-Qur’an dicintai Allah dan Rasul-Nya. Hadits Nabi Muhammad SAW: “Siapa
saja senang dicintai Allah dan Rasul-Nya, maka hendaklah dia membaca di mushaf (Al-Qur’an).”
(HR. Ibnu Syahin).

Kedua, mulia karena Al-Qur’an. Hadits Nabi Muhammad SAW: “Allah mengangkat denhgan
Kitab (Al-Qur’an) ini beberapa kaum dan merendahkan dengannya pula beberapa kaum lain.” (HR. Muslim).

Ketiga, jihad Al-Qur’an lebih butama dari jihad pedang. Firman Allah SWT: “Janganlah
engkau taati orang-orang kafir dan berjihadlah menghadapi mereka dengannya (Al-Qur'an) dengan (semangat) jihad yang besar.” (QS. Al-Furqan; 25:52).

Keempat, syafaat Al-Qur’an bagi ahli Al-Qur’an. Hadits Nabi Muhammad SAW: “Puasa dan
Al-Qur’an memberi syafaat kepada hamba pada hari kiamat. Puasa berkata, ‘Wahai Rab-ku,
sesungguhnya aku telah menahannya makan dan syahwat di siang hari, maka berilah aku syafaat untuknya, dan Al-Qur’an berkata, ‘aku telah menahannya tidur di malam hari, maka berilah aku syafaat umtuknya.’ Lalu keduanya diizinkan memberi syafaat.” (HR. Ahmad).

Kelima, ahli Al-Qur’an kebanggaan Allah SWT. Hadits Nabi Mumammad SAW: “Tidaklah
suatu kaum berkumpul di salah satu rumah Allah untuk membaca Kitabullah dan saling mempelajari di antara mereka, melainkan turun kepada mereka ketenangan, dinaungi rahmat, diliputi para Malaikat, dan dibanggakan Allah di kalangan makhluk yang ada di sisi-Nya.” (HR. Muslim).

Keenam, perbedaan jauh ahli Al-Qur’an dengan selainnya. Hadits Nabi Muhammad SAW:
“Perumpamaan orang beriman yang membaca Al-Qur’an seperti buah uthrujah (sejenis lemon) yang aromanya wangi dan rasanya enak, dan perumpamaan orang beriman tidak membaca Al-Qur’an seperti buah kurma yang tidak beraroma dan rasanya manis. Perumpaan orang munafik yang membaca Al-Qur’an seperti raihanah yang aromanya wangi tetapi rasanya pahit, dan pertumpamaan orang munafik yang tidak membaca Al-Qur’an seperti hanzholah yang tidak beraroma dan rasanya pahit.” (Muttafaqun ‘Alaih).

Ketujuh, anjuran iri kepada ahli Al-Qur’an. Hadits Nabi Mumammad SAW: “Tidak boleh iri
kecuali kepada dua orang, yaitu seseorang yang Allah beri Al-Qur’an kemudian dia shalat dengannya di malam dan siang hari, dan seseorang yang diberi Allah harta kemudian dia sedekahkan di malam dan siang hari.” (Muttafaqun ‘Alaih).

Kedelapan, sebagai syafaat pada Hari Kiamat kelak. Rasulullah Mumammad SAW bersabda:
''Bacalah olehmu sekalian Al-Qur'an karena sesungguhnya Al-Qur'an itu akan menjadi
syafaat/penolong bagi para pembacanya di hari kiamat.'' (HR Muslim).

Kesembilan, mendapatkan kebaikan berlipat ganda. Hadits Nabi Muhammad SAW:
''Siapa saja yang membaca satu huruf dari Kitabullah (Alquran) maka dia akan mendapat satu
kebaikan. Sedangkan satu kebaikan dilipatkan kepada sepuluh semisalnya. Aku tidak mengatakan alif lâm mîm satu huruf. Akan tetapi, alif satu huruf, lâm satu huruf, dan mîm satu huruf.'' (HR. At-Tirmidzi).

Kesepuluh, sebagai ibadah yang paling utama. Hadits Rasulullah Mumammad SAW:
''Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, ''Sebaik-baiknya ibadah umatku adalah membaca Al-Qur'an.'' (HR. Al-Baihaqi).

Kesebelas, mendapat balasan terbaik. Diriwayatkan Abu Sa'id dari Rasulullah SAW, Allah
berfirman: ''Siapa saja yang disibukkan oleh membaca Al-Qur'an, hingga tak sempat dzikir yang lain kepada-Ku dan meminta kepada-Ku, maka Aku akan memberinya balasan terbaik orang-orang yang meminta. Ingatlah, keutamaan Al-Qur'an atas kalimat-kalimat yang lain seperti keutamaan Allah atas makhluk-Nya,'' (HR. Al-Baihaqi).

Kedua belas, diibaratkan seperti orang yang bersedekah. Hadits Nabi Muhammad SAW:
''Orang yang membaca Al-Qur'an dengan suara keras seperti orang yang bersedekah secara terbuka, sedangkan orang yang membaca Alquran dengan perlahan seperti orang yang bersedekah secara sembunyi.'' (HR. Ahmad dan Abu Dawud). *

Penulis : Dr. H. Khamim Zarkasih Putro, M. Si.,
Dosen Psikologi Pendidikan FITK UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta,
Ketua Forum Komunikasi Pengurus Dewan Pendidikan Kabupaten/Kota Se-DIY,
Dewan Pembina Paguyuban Keluarga Sakinah Teladan (KST) DIY

 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Swasto Dayanto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

'Ke-Empu-an' perempuan dalam Islam

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:00 WIB

Doa-doa mustajab dalam Al-Quran dan Al-Hadits

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:00 WIB

Pesan-pesan Al-Quran tentang menjaga kesehatan jiwa

Jumat, 19 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tasamuh dalam beragama

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:00 WIB

Keutamaan membaca dan tadabbur Al-Quran

Selasa, 16 Desember 2025 | 17:00 WIB

Manajemen hati untuk raih kebahagiaan sejati

Senin, 15 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tujuh kunci masuk ke dalam pintu Surga-Nya

Minggu, 14 Desember 2025 | 17:00 WIB

Peran orang tua dalam pembentukan generasi berkualitas

Sabtu, 13 Desember 2025 | 17:00 WIB

Lima pinsip dasar perlindungan HAM dalam Islam

Kamis, 11 Desember 2025 | 17:00 WIB

Keutamaan berlomba-lomba dalam kebaikan dan ketakwaan

Rabu, 10 Desember 2025 | 17:00 WIB

HAM dalam perspektif Islam

Selasa, 9 Desember 2025 | 17:00 WIB

Membangun keluarga samara dalam Al-Quran dan Sunnah

Sabtu, 6 Desember 2025 | 17:00 WIB

Sepuluh sifat istri shalehah pelancar nafkah suami

Kamis, 4 Desember 2025 | 17:00 WIB

Rahasia keberhasilan dakwah Nabi Muhammad SAW

Sabtu, 29 November 2025 | 17:00 WIB

Sembilan kekhasan dan keunikan masa remaja

Jumat, 28 November 2025 | 17:00 WIB
X