INI sungguh-sungguh terjadi. Seorang istri nekat memotong alat kelamin suaminya. Gara-garanya, sang istri, inisial HZ, warga Jakarta Barat, cemburu usai membaca chat suaminya dengan seorang wanita.
Hatinya pun mendidih karena diliputi rasa cemburu luar biasa. Hingga pada suatu malam, ketika sang suami tidur lelap, HZ nekat memotong alat kelamin korban menggunakan pisau kater. Korban pun berteriak kesakitan dan bergegas ke rumah sakit terdekat.
Korban inisial H membonceng istrinya menuju rumah sakit terdekat. Korban sempat dirawat di RSCM hingga 23 hari, namun nyawanya tidak tertolong. Polisi yang menyelidiki peristiwa tersebut pun mengamankan HZ yang tak lain adalah istri korban. Kasus tersebut masih ditangani polisi dan baru dilakukan rekonstruksi di tempat kejadian perkara baru-baru ini.
Baca Juga: Ini pentingnya cek sela jari kaki bagi penderita diabetes, ikuti saran dokter berikut ini
Begitulah ketika seorang perempuan cemburu buta, bisa sangat mengerikan. Bahkan, hal-hal yang semula tidak terpikirkan bisa benar-benar terjadi. Bagaimana mungkin seorang istri memotong alat kelamin suaminya ?
Tentu ini kejadian yang sangat luar biasa dan tak bisa digeneralisasi. Artinya tidak semua istri yang cemburu melakukan hal sangat sadis terhadap suaminya, apalagi sampai berakibat meregang nyawa.
HZ mungkin tak mengira akibat perbuatannya sang suami bakal meninggal. Polisi memastikan bahwa alat kelamin suami HZ benar-benar putus karena dipotong menggunakan pisau kater. Padahal, gara-gara membaca chat di HP suami, yang bersangkutan langsung cemburu buta dan ambil tindakan. Mestinya, hal-hal demikian dirembuk baik-baik, dan tidak nekat main hakim sendiri yang malah berakibat sangat fatal.
Kasus semacam itu memang bukan sekali ini terjadi. Biasanya korban bisa tertolong bila kondisinya tidak terlalu parah dan pertolongannya cepat. Namun, entahlah pada kasus di atas, barangkali kondisi lukanya sangat parah, atau bisa jadi ada komplikasi penyakit sehingga nyawa korban tak bisa diselamatkan.
Baca Juga: Eko Suwanto ingatkan Pemda DIY serius optimalkan pemanfaatan aset guna menaikkan PAD
Kasus ini tentu menjadi pelajaran berharga bagi pasangan suami istri untuk tidak mengambil langkah absurd yang membahayakan keselamatan. Cemburu adalah hal biasa, namun kalau buta bisa membahayakan, bahkan mengancam keselamatan.
Perlu tabayun atau klarifikasi, jangan asal ambil tindakan yang kemudian justru berujung penyesalan. HZ mungkin akan menyesali perbuatannya karena kehilangan suami. Ironisnya, suami mati di tangan sendiri. (Hudono)