Jangan berputus asa dari rahmat Allah

photo author
- Minggu, 15 Juni 2025 | 17:00 WIB
 Dr. H. Khamim Zarkasih Putro, M. Si., Dosen FITK UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Ketua Dewan Pendidikan Kota Yogyakarta, Ketua KAPASGAMA (Keluarga Alumni Pascasarjana UGM) (Dok. Pribadi)
Dr. H. Khamim Zarkasih Putro, M. Si., Dosen FITK UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Ketua Dewan Pendidikan Kota Yogyakarta, Ketua KAPASGAMA (Keluarga Alumni Pascasarjana UGM) (Dok. Pribadi)

HARIAN MERAPI - Putus asa dari rahmat Allah adalah sikap orang yang kafir.  Sikap ini merupakan bentuk mengingkari nikmat Allah dan hilangnya harapan, yang bertentangan dengan prinsip iman dan keyakinan akan kasih sayang Allah.

Adapun penyebab putus asa dari rahmat Allah menurut Al-Qur'an itu setidaknya ada lima macam atau bentuk; yaitu: pertama; putus asa dari rahmat Allah, kedua;

putus asa ketika nikmatnya dicabut, ketiga; putus asa terhadap keberadaan negeri akhirat, keempat; putus asa ketika ditimpa musibah, dan kelima; putus asa terhadap suatu keputusan yang datang kepadanya sebagai suatu takdir ilahi.

Baca Juga: Kalimasada gelar Festival Memedi Sawah memperebutkan tropi bergilir KPH Yudanegara dan piala Bupati Sleman

Berikut ini beberapa ayat Al-Qur’an berkaitan dengan peringatan kepada manusia agar tidak berputus asa dari rahmat Allah SWT; yaitu:

Pertama,  jika Allah memberikan kepada manusia suatu macam nikmat sebagai karunia-Nya, kemudian Allah mencabut nikmat-nikmat itu, maka manusia segera berubah tabiatnya menjadi orang yang putus asa. 

Firman Allah SWT: “Sungguh, jika Kami cicipkan kepada manusia suatu rahmat dari Kami kemudian Kami cabut kembali darinya, sesungguhnya dia menjadi sangat berputus asa lagi sangat kufur (terhadap nikmat Allah).” (QS. Hud; 11:9).

Kedua, sungguh kafirlah orang-orang yang berputus asa dari rahmat Allah. Firman Allah SWT: “Wahai anak-anakku, pergi dan carilah berita tentang Yusuf beserta saudaranya. Janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tidak ada yang berputus asa dari rahmat Allah, kecuali kaum yang kafir.” (QS. Yusuf; 12:87).

Baca Juga: Cerita rakyat Singo Ulung masyarakat Bondowoso memiliki fungsi sebagai alat pendidikan nilai budaya

Ketiga, sesungguhnya segala urusan itu adalah milik Allah dan atas kehendak serta kewenangan-Nya.

Firman Allah SWT: “Sekiranya ada suatu bacaan (Kitab Suci) yang dengannya
gunung-gunung dapat digeserkan, bumi dibelah, atau orang mati dapat diajak bicara, (itulah Al-Qur’an). Sebenarnya segala urusan itu milik Allah. Tidakkah orang-orang yang beriman mengetahui bahwa sekiranya Allah menghendaki, tentu Allah telah memberi petunjuk kepada manusia semuanya. Orang-orang yang kufur senantiasa ditimpa bencana disebabkan perbuatan mereka sendiri atau bencana itu terjadi di dekat tempat kediaman mereka, sampai datang janji Allah. Sesungguhnya Allah tidak menyalahi janji.” (QS. Ar-Ra’d; 13:31).

Keempat, orang-orang yang berputus asa dari Allah adalah sesat. Firman Allah SWT: “Mereka menjawab, “Kami menyampaikan kabar gembira kepadamu dengan benar. Maka, janganlah engkau termasuk orang yang berputus asa. Dia (Ibrahim) berkata, “Adakah orang yang berputus asa dari rahmat Tuhannya selain orang yang sesat?” (QS. Al-Hijr; 15:55-56).

Kelima, manusia apabila diberi kenikmatan, seperti harta, kekuasaan, kemenangan dan sebagainya, mereka tidak mau lagi tunduk dan patuh kepada-Nya, bahkan mereka menjauhkan diri. Sebaliknya, apabila ditimpa kesukaran, kesengsaraan, kemiskinan, dan kekalahan, mereka berputus asa dan merasa tidak akan memperoleh apa-apa lagi.

Baca Juga: Khamim Zarkasih sampaikan 'Konsep Dakwah dalam Kehidupan Keluarga' saat pengajian Ahad Pagi Masjid Al-Huda Karangwaru Lor

Firman Allah SWT: “Apabila Kami menganugerahkan kenikmatan kepada manusia, niscaya dia berpaling dan menjauhkan diri (dari Allah dengan sombong). Namun, apabila dia ditimpa kesusahan, niscaya dia berputus asa.” (QS. Al-Isra’; 17:83).

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Swasto Dayanto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

'Ke-Empu-an' perempuan dalam Islam

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:00 WIB

Doa-doa mustajab dalam Al-Quran dan Al-Hadits

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:00 WIB

Pesan-pesan Al-Quran tentang menjaga kesehatan jiwa

Jumat, 19 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tasamuh dalam beragama

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:00 WIB

Keutamaan membaca dan tadabbur Al-Quran

Selasa, 16 Desember 2025 | 17:00 WIB

Manajemen hati untuk raih kebahagiaan sejati

Senin, 15 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tujuh kunci masuk ke dalam pintu Surga-Nya

Minggu, 14 Desember 2025 | 17:00 WIB

Peran orang tua dalam pembentukan generasi berkualitas

Sabtu, 13 Desember 2025 | 17:00 WIB

Lima pinsip dasar perlindungan HAM dalam Islam

Kamis, 11 Desember 2025 | 17:00 WIB

Keutamaan berlomba-lomba dalam kebaikan dan ketakwaan

Rabu, 10 Desember 2025 | 17:00 WIB

HAM dalam perspektif Islam

Selasa, 9 Desember 2025 | 17:00 WIB

Membangun keluarga samara dalam Al-Quran dan Sunnah

Sabtu, 6 Desember 2025 | 17:00 WIB

Sepuluh sifat istri shalehah pelancar nafkah suami

Kamis, 4 Desember 2025 | 17:00 WIB

Rahasia keberhasilan dakwah Nabi Muhammad SAW

Sabtu, 29 November 2025 | 17:00 WIB

Sembilan kekhasan dan keunikan masa remaja

Jumat, 28 November 2025 | 17:00 WIB
X