Puasa 6 Hari di Bulan Syawal Harus Berurutan atau Boleh Terpisah? Begini Penjelasannya

photo author
- Senin, 31 Maret 2025 | 21:25 WIB
Ilustrasi al-Quran dan buah Kurma - Puasa 6 hari bulan Syawal harus berurutan?  (Unsplash/Abdullah Arif)
Ilustrasi al-Quran dan buah Kurma - Puasa 6 hari bulan Syawal harus berurutan? (Unsplash/Abdullah Arif)

HARIAN MERAPI - Baru saja menyelesaikan Ramadhan, tandanya telah memasuki Syawal.

Dengan dilakukannya shalat Idul Fitri, umat Muslim berarti telah memasuki 1 Syawal.

Meski Ramadhan usai, di bulan Syawal ini juga masih bisa melakukan berpuasa, yaitu puasa Syawal.

Baca Juga: Prabowo Bagikan Momen Bareng Titiek dan Didit Saat Lebaran 2025 di Medsos: Mohon Maaf Lahir dan Batin

Sunnah puasa Syawal adalah dilakukan selama 6 hari di bulan Syawal.

Menurut hadis dari Rasulullah, puasa 6 hari di bulan Syawal setara dengan pahala puasa selama setahun.

“Barangsiapa puasa Ramadhan, kemudian ia sertakan dengan puasa enam hari dari bulan Syawal, maka ia seperti berpuasa setahun penuh,” (HR Muslim).

Puasa Syawal Bisa Dilakukan Secara Terpisah

Baca Juga: 47 Pesawat Sempat Berputar-putar di Udara Saat Kebakaran Pabrik Plastik di Sekitar Kawasan Bandara Soetta

Puasa Syawal tidak harus dilakukan secara terus menerus setiap harinya karena dibolehkan untuk terpisah-pisah.

Misal, puasa di hari ke-2 Syawal, namun baru bisa melanjutkan lagi di hari ke-5 Syawal.

“Sesungguhnya tidak disyaratkan dalam puasa Syawal untuk terus-menerus, dan cukup bagimu untuk puasa enam hari dari bulan Syawal sekalipun terpisah-pisah, sepanjang semua puasa tersebut dilakukan di dalam bulan ini (Syawal),” (Sayyid Abdullah al-Hadrami, al-Wajiz fi Ahkamis Shiyam wa Ma’ahu Fatawa Ramadhan).

Baca Juga: Turut Memaknai Peringatan Hari Raya Nyepi, BRI Peduli Salurkan Bantuan Sembako Hingga Renovasi Pura

Sedangkan pendapat tentang puasa Syawal dilakukan berurutan adalah dari tulisan Imam Abu Al-Husain Yahya bin Abil Khair bin Salim Al-Umrani Al-Yamani:

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Husein Effendi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

'Ke-Empu-an' perempuan dalam Islam

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:00 WIB

Doa-doa mustajab dalam Al-Quran dan Al-Hadits

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:00 WIB

Pesan-pesan Al-Quran tentang menjaga kesehatan jiwa

Jumat, 19 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tasamuh dalam beragama

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:00 WIB

Keutamaan membaca dan tadabbur Al-Quran

Selasa, 16 Desember 2025 | 17:00 WIB

Manajemen hati untuk raih kebahagiaan sejati

Senin, 15 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tujuh kunci masuk ke dalam pintu Surga-Nya

Minggu, 14 Desember 2025 | 17:00 WIB

Peran orang tua dalam pembentukan generasi berkualitas

Sabtu, 13 Desember 2025 | 17:00 WIB

Lima pinsip dasar perlindungan HAM dalam Islam

Kamis, 11 Desember 2025 | 17:00 WIB

Keutamaan berlomba-lomba dalam kebaikan dan ketakwaan

Rabu, 10 Desember 2025 | 17:00 WIB

HAM dalam perspektif Islam

Selasa, 9 Desember 2025 | 17:00 WIB

Membangun keluarga samara dalam Al-Quran dan Sunnah

Sabtu, 6 Desember 2025 | 17:00 WIB

Sepuluh sifat istri shalehah pelancar nafkah suami

Kamis, 4 Desember 2025 | 17:00 WIB

Rahasia keberhasilan dakwah Nabi Muhammad SAW

Sabtu, 29 November 2025 | 17:00 WIB

Sembilan kekhasan dan keunikan masa remaja

Jumat, 28 November 2025 | 17:00 WIB
X