Dakwah keluarga dengan contoh dan tutur kata yang efektif

photo author
- Senin, 24 Februari 2025 | 17:00 WIB
Ilustrasi Dakwah keluarga dengan contoh dan tutur kata yang efektif (Dok. Dr. H. Khamim Zarkasih Putro, M. Si.)
Ilustrasi Dakwah keluarga dengan contoh dan tutur kata yang efektif (Dok. Dr. H. Khamim Zarkasih Putro, M. Si.)

Pertama, membangun contoh yang baik: (1) Menjadi contoh yang baik dalam beribadah dan
berakhlak, (2) Menunjukkan kesabaran dan ketabahan dalam menghadapi cobaan, dan (3) Menjadi teladan yang baik dalam berinteraksi dengan anggota keluarga lainnya.

Kedua, mengajarkan iman dan taqwa: (1) Mengajarkan dasar-dasar iman dan taqwa kepada
anggota keluarga, (2) Membacakan ayat-ayat Al-Quran dan hadits kepada anggota keluarga, dan (3) Mengajarkan cara-cara beribadah yang benar dan tepat.

Ketiga, membangun keharmonisan keluarga: (1) Membangun komunikasi yang baik dan
terbuka dengan anggota keluarga, (2) Mengadakan kegiatan keluarga yang positif dan menyenangkan, dan (3) Mengatasi konflik dan perbedaan pendapat dengan cara yang bijak dan adil.

Keempat, menggunakan media yang efektif: (1) Menggunakan media sosial untuk berbagi
informasi dan inspirasi yang positif, (2) Menggunakan buku-buku dan artikel-artikel yang relevan
untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran, dan (3) Menggunakan video dan film yang edukatif dan inspiratif untuk meningkatkan motivasi dan semangat.

Kelima, mengadakan kegiatan dakwah yang rutin: (1) Mengadakan kegiatan dakwah yang
rutin, seperti membaca Al-Quran bersama-sama, (2) Mengadakan kegiatan dakwah yang variatif,
seperti diskusi, ceramah, dan kegiatan sosial, dan (3) Mengadakan kegiatan dakwah yang melibatkan seluruh anggota keluarga.

Keenam, menggunakan bahasa yang efektif: (1) Menggunakan bahasa yang sederhana dan
mudah dipahami, (2) Menggunakan bahasa yang positif dan mendukung, dan (3) Menggunakan
bahasa yang bijak dan adil.

Ketujuh, menghindari kesalahan yang umum: (1) Menghindari kesalahan yang umum, seperti
menggunakan bahasa yang kasar atau menghakimi orang lain, (2) Menghindari kesalahan yang
umum, seperti tidak mendengarkan pendapat orang lain atau tidak mempertimbangkan perasaan orang lain, dan (3) Menghindari kesalahan yang umum, seperti tidak mempraktikkan apa yang diajarkan atau tidak menjadi contoh yang baik. *

Penulis : Dr. H. Khamim Zarkasih Putro, M. Si.,
Dosen Psikologi Pendidikan FITK UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta,
Ketua Dewan Pendidikan Kota Yogyakarta,
Dewan Penasehat Paguyuban Keluarga Sakinah Teladan (KST) Provinsi DIY,
Dewan Penasehat Komisi Nasional Pendidikan (Komnasdik) Provinsi DIY

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Swasto Dayanto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

'Ke-Empu-an' perempuan dalam Islam

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:00 WIB

Doa-doa mustajab dalam Al-Quran dan Al-Hadits

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:00 WIB

Pesan-pesan Al-Quran tentang menjaga kesehatan jiwa

Jumat, 19 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tasamuh dalam beragama

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:00 WIB

Keutamaan membaca dan tadabbur Al-Quran

Selasa, 16 Desember 2025 | 17:00 WIB

Manajemen hati untuk raih kebahagiaan sejati

Senin, 15 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tujuh kunci masuk ke dalam pintu Surga-Nya

Minggu, 14 Desember 2025 | 17:00 WIB

Peran orang tua dalam pembentukan generasi berkualitas

Sabtu, 13 Desember 2025 | 17:00 WIB

Lima pinsip dasar perlindungan HAM dalam Islam

Kamis, 11 Desember 2025 | 17:00 WIB

Keutamaan berlomba-lomba dalam kebaikan dan ketakwaan

Rabu, 10 Desember 2025 | 17:00 WIB

HAM dalam perspektif Islam

Selasa, 9 Desember 2025 | 17:00 WIB

Membangun keluarga samara dalam Al-Quran dan Sunnah

Sabtu, 6 Desember 2025 | 17:00 WIB

Sepuluh sifat istri shalehah pelancar nafkah suami

Kamis, 4 Desember 2025 | 17:00 WIB

Rahasia keberhasilan dakwah Nabi Muhammad SAW

Sabtu, 29 November 2025 | 17:00 WIB

Sembilan kekhasan dan keunikan masa remaja

Jumat, 28 November 2025 | 17:00 WIB
X