HARIAN MERAPI - Shalat secara arti bahasa adalah do'a (QS, At-Taubah; 9:103), konsekuensinya seseorang harus menjalankannya dengan sepenuh hati, dan dari sini orang akan dimungkinkan menjadi khusyu’ dalam shalatnya.
Sedangkan secara istilah, shalat adalah ibadah yang tersusun dari beberapa perkataan dan perbuatan yang dimulai dengan takbiratul ihram dan disudahi dengan salam dengan syarat rukun tertentu.
Ada beberapa catatan penting berkaitan dengan shalat yang dilakukan oleh seorang muslimk sebagai berikut:
Baca Juga: Ada wacana susu diganti daun kelor untuk program Makan Bergizi Gratis, Muhaimin: Masih simulasi
Pertama, shalat menjadikan kaya, kemudian mengeluarkan zakat. Firman Allah SWT: ”Dan Dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku'lah beserta orang-orang yang ruku'.” (QS. Al-Baqarah; 2:43).
Dalam ayat lain: ” Dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. dan kebaikan apa saja yang kamu usahakan bagi dirimu, tentu kamu akan mendapat pahala nya pada sisi Allah. Sesungguhnya Allah Maha melihat apa-apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Baqarah; 2:110).
Sepintas ketika diperintah shalat dan zakat secara berurutan perintah keduanya menjadi beban yang cukup berat bagi kita. Padahal zakat diperintahkan kepada orang yang mempunyai harta yang cukup (banyak) untuk dizakati.
Dengan demikian dapat dipahami bahwa orang yang melaksanakan shalat akan membuat dia sukses (kaya) yang oleh karenanya dia kemudian diperintahkan juga untuk mengeluarkan zakatnya.
Baca Juga: Begini kiat agar aman dan nyaman berkendara di musim hujan
Kedua, minta tolonglah kepada-Nya dengan sabar dan shalat. Firman Allah SWT: “Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. dan Sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu'.” (QS. Al-Baqarah; 2:45).
Sabar ketika menghadapi kesulitan dari kerja keras yang dilakukan. Shalat dilaksanakan agar usahanya ditunjukkan kepada peluang yang teleh diberikan Allah dan usaha yang ada diijinkan dan diridlahi-Nya.
Ketiga, bekerjalah dengan keras, apabila ada kesulitan maka bersabarlah. Firman Allah SWT: “Karena Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan; Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.” (QS, Al-Insyirah;94:5-6).
Setiap kerja keras pasti mengalami kesulitan, tetapi setelah ada kesulitan pasti akan mengalami kemudahan. Setelah melakukan kerja keras baru akan meraih sukses karena tidak ada sukses tanpa kerja keras. Jika proses ini (usaha–sulit–sukses)
dilakukan dengan baik, itulah yang bernama ketekunan.
Baca Juga: Inilah jumlah kasus yang terjadi di Jogja sepanjang tahun 2024
Keempat, ketika berhasil dalam hidup carilah tantangan baru. Firman Allah SWT: ”Maka apabila kamu Telah selesai (dari sesuatu bidang), kerjakanlah (kembangkan) dengan sungguh-sungguh (bidang) yang lain.” (QS, Al-Insyirah; 94:7).