Keenam, selalu tekun beribadah. Orang yang selalu berpegang teguh pada ajaran Islam dalam
bentuk tekun beribadah, baik ibadah mahdhah maupun ghairu mahdhah, tentunya akan jauh lebih bahagia hidupnya. Hidup mereka akan dipenuhi dengan ridha Allah SWT.
Firman Allah SWT: ”Dan orang-orang yang berpegang teguh dengan Al Kitab (Taurat) serta mendirikan shalat, (akan diberi pahala) karena sesungguhnya Kami tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang mengadakan perbaikan.” ( Q.S. Al-A’raf; 7:170).
Ketujuh, taubat nasuha. Tidak akan bahagia hidup seseorang sebelum ia melakukan taubat
jika ia mempunyai dosa, apalagi jika itu adalah dosa besar dalam Islam.
Firman Allah SWT: ”Apabila orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami itu datang kepadamu, maka katakanlah: “Salaamun alaikum. Tuhanmu telah menetapkan atas diri-Nya kasih sayang, (yaitu) bahwasanya barang siapa yang berbuat kejahatan di antara kamu lantaran kejahilan, kemudian ia bertaubat setelah mengerjakannya dan mengadakan perbaikan, maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”. ( Q.S. Al-An’am; 6:54).
Kedelapan, rajin berpuasa. Puasa merupakan salah satu ibadah yang dapat mendatangkan
kebahagiaan dunia-akhirat.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Sesungguhnya Allah ‘azza wajalla melipatgandakan satu kebaikan anak Adam menjadi sepuluh hingga tujuh ratus kali lipat kecuali puasa. Puasa adalah untuk-Ku dan Akulah yang membalasnya. Orang yang berpuasa memiliki dua kebahagiaan; kebahagiaan ketika berbuka dan kebahagiaan pada hari kiamat. Dan bau
mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah dari pada wewangian misik.” (HR. Ahmad).
Kesembilan, belajar menjadi pendengar yang baik. Dengan menjadi pendengar yang baik,
kita akan lebih menghargai tentang hubungan antar manusia dan persahabatan. Orang lain pun akan lebih menghargai kita, sebagaimana firman-Nya: ”Yang mendengarkan perkataan lalu mengikuti apa yang paling baik di antaranya. Mereka itulah orang-orang yang telah diberi Allah petunjuk dan mereka itulah orang-orang yang mempunyai akal.” ( QS. Az-Zumar; 39:18).
Kesepuluh, mendapatkan pasangan yang shaleh/shelahah. Pasangan hidup merupakan orang
yang paling dekat dengan seseorang. Oleh karena itu pilihlah pasangan yang baik yang akan
mengantarkan kepada keluarga SAMARA (sakinah, mawaddah wa rahmah). Rasulullah SAW
bersabda: “Jika datang kepada kalian seorang lelaki yang kalian ridhai agama dan akhlaknya, maka
nikahkanlah ia. Jika tidak, maka akan terjadi fitnah di muka bumi dan kerusakan yang besar.” (HR.
Tirmidzi).
Itulah beberapa cara bahagia menurut Islam yang dapat dijadikan sebagai referensi dalam
kehidupan sehari-hari. Semakin banyak yang dapat dikerjakan sudah barang tentu kebahagiaan yang diperoleh akan lebih besar lagi. InsyaAllah! *
Penulis : Dr. H. Khamim Zarkasih Putro, M. Si.,
Ketua Pusat Studi Kebudayaan Indonesia Pengembangan Pendidikan dan Pemberdayaan Masyarakat dan Keagamaan (KIP3MK) UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta,
Ketua Dewan Pendidikan Kota Yogyakarta,
Penasehat Paguyuban Keluarga Sakinah Teladan (KST) Provinsi DIY